Nasional

Program Sarpras Harus Berbasis Data Valid dan IKK

Sorong (Pinmas) —- Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan mengingatkan para Kepala Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam se-Indonesia dan Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) untuk bekerja atas dasar data yang valid dalam menjalankan program pengembangan sarana dan prasarana.

Hal ini disampaikan M. Nur Kholis Setiawan saat memberikan arahan pada acara Sosialisasi Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Madrasah/RA di Sorong (21/11). Menurutnya, implementasi program pengembangan sarana dan prasaran harus diawali penyediaan data yang valid. Selain itu, perhitungan anggaran RKB dan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah juga harus berbasis pada data indeks kemahalan konstruksi (IKK).

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini mengaku bahwa mengemban amanah implementasi program pengembangan sarana dan prasarana merupakan tugas dan tanggunjawab yang besar. Apalagi selama ini masyarakat masih mengukur kualitas pendidikan dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan bagus. “Walaupun mutunya bagus, kalau sarprasnya kurang baik juga masih diaggap tetap belum bagus”, tuturnya.

Namun demikian, M. Nur Kholis optimis jika tugas ini dilaksanakan dengan niat ibadah dan keikhlasan serta dijalankan dengan penuh komitmen dan integritas, maka kualitas pendidikan madrasah akan terus meningkat. “Kunci yang harus kita pegang adalah on the righ track, integrits dan spiritualitas dalam menjalakan tugas-tugas sehari-hari,” katanya.

Sebagaimana diketahui, saat ini prestasi siswa madrasah sudah tidak diragukan lagi, baik prestasi akademik maupun non akademik. Siswa MAN Model Sorong misalnya, berhasil menempati peringkat III besar Lomba Karya Siswa Tingkat Nasional yag digelar oleh Metro Tv bersaing dengan siswa-siswi lainnya di Tanah Air. MAN Insan Cedekia Serpong juga berhasil menempati posisi kedua perolehan nilai tertinggi dalam ujian nasional dalam dua tahun berturut-turut.

Dengan kondisi seperti ini, M. Nur Kholis Setiawan yakin bahwa persepsi masyarakat terhadap pendidikan madrasah akan segera bergeser, madrasah tidak lagi dipandang sebagai pendidikan nomor dua. Sebab, selain sukses membentuk peserta didik menjadi pribadi berarakter (akhlakul karimah), madrasah juga berdaya saing.

Sementara itu Ida Nur Qosim, Kasubdit Sarana dan Prasarana Madrasah mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan persepsi yang sama para pejabat tentang program-program bantuan sarana dan prasarana madrasah guna meningkatkan layanan pendidikan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana melakukan refleksi dan evaluasi atas program-program sarana dan prasarana madrasah pada tahun Anggaran 2014 dan melakukan proyeksi program pengembangan sarana dan prasarana tahun anggaran 2015 sesuai dengan need assesment madrasah. (RB/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua