Nasional

Puslitbang Rencanakan Gelar Survei Nasional Layanan Pendidikan Agama

Serpong (Kemenag) --- Puslitbang Kementerian Agama merencanakan untuk menggelar survei nasional layanan pendidikan agama. Rencana ini terungkap dalam penyusunan naskah akademik “Matra Litbang Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan” di Serpong, 14-16 April 2019.

"Kita harus memperjelas indikator pengukuran keberhasilan di bidang pembangunan pendidikan agama dan keagamaan penting dilakukan," pesan Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Amsal Bakhtiar, pertengahan April lalu, saat membuka FGD Penyusunan Naskah Akademik.

Hadir juga, Sekretaris Balitbang-Diklat Kemenag Moh Ishom Yusqi. FGD diikuti para peneliti Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Puslitbang LKKMO, serta peneliti Balai Litbang Agama Jakarta, Semarang, dan Makassar.

Hadir juga, perwaiklan dari Pusdiklat Teknis Keagamaan, dosen UIN Syarif Hidayatullah, utusan Ditjen Pendidikan Islam dan praktisi pendidikan Agama di wilayah Jabodetabek.

Kabid Litbang Pendidikan Keagamaan Muhamad Murtadlo menjelaskan, Puslitbang ke depan perlu memulai segala kegiatan kelitbangan dari ukuran yang dibangun berbasis pengukuran outcome. Puslitbang harus memulai dari kemajuan dampak (outcome) dari semua kegiatan pembangunan pendidikan agama dan keagamaan yang dilakukan kementerian agama.

Untuk mengukur layanan pendidikan yang diberikan pemerintah, terkhusus Kementerian Agama, maka lembaga riset perlu menanyakan kepada masyarakat bagaimana tingkat kepuasan mereka menerima layanan pendidikan dari pemerintah?

"Perlu survei nasional tentang Kepuasan Layanan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PAK) untuk mengukurnya. Segala bentuk layanan pendidikan agama dan keagamaan dari jenjang PAUD hingga perguruan Tinggi bisa ditanyakan kepada masyarakat. Dari survei ini pula akan diketahui bagian-bagian layanan pendidikan yang paling tidak memuaskan dan perlu pembenahan," terang Murtadlo.

"Saya berharap, survei bisa dilakukan pada 2020," lanjutnya.

Hal senada disampaikan Kepala Balai Litbang Jakarta Nurudin. Menurutnya, kelitbangan pendidikan agama dan keagamaan ke depan harus dinamis membaca setiap perkembangan. Adanya alokasi anggaran dari pemerintah yang besar untuk pembangunan desa mestinya bisa dijadikan peluang Badan Litbang untuk turut merumuskan kegiatan-kegiatan kelitbangan di bidang pendidikan agama dan keagamaan yang berbasis pembangunan desa.

"Para aparat pemerintah desa butuh masukan yang banyak dari lembaga litbang, terutama dalam konteks pendidikan karakter peserta didik di desa," tuturnya.

Selain kepuasan Layanan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PAK), Puslitbang Penda memprogramkan survei nasional Karakter Peserta Didik, survei nasional tentang moderasi beragama pada lembaga pendidikan, khususnya pada pendidik dan peserta didik, serta survei vokasi dan daya saing peserta didik.

"Rencana program dan naskah akademiknya ini akan dijadikan sebagai dokumen pendukung pengembangan kelitbangan pendidikan agama dan keagamaan yang akan mendampingi dokumen-dokumen resmi perencanaan seperti RPJMN, dokumen Renstra Kementerian Agama, dokumen Renstra Badan Litbang dan Diklat dan dokumen perencanaan lainnya," tandasnya. (MM)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua