Nasional

Ribuan Jemaah Padati Islamic Center NTB Ikuti Shalat Gerhana

Ribuan jemaah padati Islamic Center NTB ikuti Shalat Gerhana Bulan. (Foto: Arief)

Ribuan jemaah padati Islamic Center NTB ikuti Shalat Gerhana Bulan. (Foto: Arief)

Lombok (Kemenag) ---- Hujan yang turun sejak Magrib tidak menyurutkan semangat ribuan umat Islam Lombok dan sekitarnya untuk mengikuti Shalat Gerhana Bulan (Khusuf). Mereka memadati Islamic Center (IC) Hubbul Wathan Nusa Tenggara Barat.

Shalat Gerhana Bulan dimulai pukul 21.00 WITA. Selaku imam, Ust Zaeni Al Hafidz. Lantai dua IC tidak dapat menampung jemaah hingga banyak yang shalat di lantai bawah.

Usai shalat, Gubernur NTB TGB. Zainul Majdi menyampaikan khutbah. Menurutnya, Islam cinta kebenaran dan pengetahuan. "Kalau pada masa lampau gerhana dimaknai secara mistis, Islam mengenalkan bahwa gerhana bagian tanda kebesaran Allah," tutur Zainul Majdi di Lombok, Rabu (31/01).

"Janganlah kalian menyembah kepada matahari dan bulan, namun bersujud lah kepada Pencipta alam raya," sambungnya.

Menyitir salah satu hadits, Gubernur yang hafal Al Qur'an ini berkisah tentang peristiwa gerhana zaman Rasulullah yang berbarengan wafatnya Ibrahim, putra Nabi. Sebagian sahabat saat itu mengkaitkan gerhana dengan kematian Ibrahim. Lalu Rasulullah menjelaskan pemahaman yang sebenarnya bahwa matahari dan bulan dan seluruh geraknya tidak terkait hidup matinya seseorang

"Matahari dan bulan adalah tanda kebesaran Allah," tegasnya.

Menurut Zainul Majdi, Rasulullah telah memberi petunjuk tentang apa yang dilakukan saat terjadi perubahan seperti gerhana bulan. Ada empat hal yang perlu dilakukan:

Pertama, perbanyak doa dan memohon ampunan. "Gerhana adalah peringatan akan kemahakuasaan Allah
Bahwa apapun yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan. Maka kita mohon ampunan," pesannya.

Kedua, perbanyak takbir. Hal ini untuk menanamkan kepada umat agar menjaga diri dari sikap takabbur, baik ucapan, perbuatan maupun tingkah laku.

"Kita adalah makhluk yang kalaupun ada nikmat dan kebaikan, itu semua karena karunia Allah," ujarnya.

Ketiga, melaksanakan shalat. 'Itulah yang baru kita lakukan. Shalat sebagaimana yang dijelaskan ulama berdasarkan tuntunan Rasulullah," jelasnya.

Keempat, bersedekah. "Gunakan kesempatan ketika terjadi fenomena luar biasa untuk bersedekah," tutupnya.

Gubernur NTB menambahkan bahwa gerhana adalah waktu ijabah. Karenanya, dia mengajak ribuan umat untuk mendoakan agar generasi bangsa tumbuh menjadi anak yang shalihah dan Bangsa Indonesia dipelihara kesatuan dan kekokohannya.

Shalat gerhana selesai sekitar pukul 21.30 WITA. Ribuan jemaah berangsur meninggalkan IC Hubbul Wathan di tengah rintik hujan.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua