Nasional

Sebelum Berangkat, Jemaah Harus Periksa Kesehatannya Dengan Saksama

Madinah (Pinmas) – Adanya jemaah haji yang sakit atau meninggal, karena rata-rata jemaah sudah membawa atau sakit dari Indonesia dan memang berusia 60 tahun ke atas.

“Karena itu menurut saran kami, sebelum berangkat, pemeriksaan kesehatan jemaahnya harus betul-betul saksama, dan kalau ditemukan penyakit, sudah ada upaya-upaya pencegahan dan juga obat-obatan yang diperlukan,” kata anggota tim Komisi VIII, IX dan V DPR RI Sumaryati Arjoso usai melakukan tinjauan ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah kepada MCH, Senin (22/9).

“Seperti tadi ada pasien diabetes yang diberikan obat oleh dokter pribadinya hanya untuk tiga hari, nah kalau pasien itu akan ibadah haji misalnya sampai satu bulan, sebaiknya membawa obat sepanjang itu,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII Ida Fauziah saat melakukan tinjuan ke pemondokan jemaah di Madinah minta agar persiapan menyambut jemaah haji gelombang kedua di madinah agar dipersiapkan dengan baik, konsolidasi dengan pihak dengan Majmuah dipersiapkan denga baik , memastikan agar seluruh jemaah haji kita akan mendapatkan layanan di dalam Markaziah juga katering .

Terkait dengan pelanggaran yang dilakukan Majumah terhadap kontrak, Ida mengatakan agar Majmuah menjalankan kontrak tersbut, menurutnya ada waktu yang cukup untuk mengkonsolidasi pelaksanaan (penyediaan) pemondokan di Madinah.

“Gelombang kedua itu ibaratnya bukan lagi high session, jadi ada ruang untuk memberikan pelayanan bagi jemaah untuk berada di Markaziah,” ungkap Ida.

Ida mengatakan bahwa terobosan-terobosan untuk memberikan layanan terbaik kita dukung, dan Majmuah harus ditekan terus (agar kembali ke kontrak).

Terkait dengan pelayanan pemondokan di Madinah, anggota komisi VIII Tb. Ace Hasan Syadzili yang hadir di Madinah untuk meninjau pelaksanaan haji setuju untuk mempertimbangkan mekanisme sewa musim, agar ada kepastian. (dm/mch2014).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua