Nasional

Sekjen Kemenag Resmikan Asrama Santri Pontren Al-Kaukab Bogor

Sekjen Kemenag Nur Syam menandatangani prasasti peresmian asrama santri Pontren Al-Kaukab Bogor. (foto:sandi).

Sekjen Kemenag Nur Syam menandatangani prasasti peresmian asrama santri Pontren Al-Kaukab Bogor. (foto:sandi).

Bogor (Kemenag) – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Nur Syam meresmikan Asrama Santri Pondok Pesantren Tahfidz Al-Kaukab Bojongnangka –Bogor, Sabtu (05/08). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti disaksikan pimpinan pondok pesantren Al-Kaukab KH. Khoirul Huda Basyir, dan sejumlah tokoh agama.

Sekjen dalam sambutannya mengatakan, pesantren memiliki hal yang sangat penting dan strategis baik masa lalu maupun di masa yang akan datang. Pesantren itu adalah pusat pendidikan agama dan keagamaan.

“Jadi apa yang di kembangkan oleh Kyai Khoirul Huda Basyir ini adalah dalam rangka untuk melanjutkan terhadap peran pesantren yang selama ini sudah sangat luar biasa sebagai pusat pengembangan agama dan keagamaan. Oleh karena itu, kita tentu bersyukur pesantren ini tidak hanya menyelenggarakan program Tahfizh atau Qur,an, tetapi juga Madrasah Tsanawiyah, ke depan juga akan berkembang menjadi Madrasah Aliyah, dan seterusnya,” ujar Nur Syam.

Dikatakan Nur Syam, keberadaan pesantren Al-Kaukab, ini tentu dalam rangka untuk mengembangkan peran pesantren sebagai pusat pendidikan agama dan keagamaan. Dan yang tidak kalah penting, ujarnya, kita bersyukur bahwa pesantren itu selama ini identik dengan pengembangan Islam yang rahmatan lilalamin.

“Kalau di kalangan NU di sebut dengan Islam nusantara, kalau kawan kawan kita Muhammadiyah menyatakan Islam berkemajuan, saya menyebutkan sebagai Islam nusantara berkemajuan, jadi Islam nusantara saja kurang pas atau kurang lengkap, maka menurut saya menjadi Islam nusantara berkemajuan, kalau kawan kawan MUI menyatakan Islam wasathiyah dan seterusnya,” katanya.

Menurutnya, kita tahu benar bahwa pondok pesantren sekali lagi adalah sebagai pusat pengembangan Islam wasathiyah itu. Sudah diakui oleh dunia Internasional bahwa pesantren itu adalah sebagai pusat pengembangan Islam wasathiyah.

“Ciri khas bagi bangsa Indonesia ini, ada banyak para ulama,para santri, para kyai yang menyemaikan semangat cinta Tanah Air, jadi kalau kita pelajari lewat buku buku sejarah maka pesantren itu adalah pusat penyemai terhadap rasa cinta Tanah Air,” paparnya.

Dalam pandangan Nur Syam, yang juga guru besar UIN Surabaya ini, konsep hubbulwathan minal iman itu datang dari pondok pesantren. Oleh karena itu, kita harapkan pesantren ini adalah merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka untuk menyemaikan semangat cinta kebangsaan, semangat cinta Tanah Air, dan mereka mereka yang jadi santri disini di masa yang akan datang akan jadi agen agen Islam yang wasathiyah, Islam yang rahmatan lilalamin, Islam nusantara berkemajuan.

“Pendiri pesantren ini memiliki kesamaan dengan kita semua, tentu mindsetnya akan mengarah ke arah ini, tidak mungkin beliau akan mengingkari terhadap mindset yang selama ini telah menjadi kebersaman kita semua dalam rangka mengembangkan Islam nusantara berkemajuan, Islam wasathiyah yang luar biasa dan kemudian juga jadi salah satu pusat penyemai terhadap cinta kebangsaan, cinta kenegaraan,” ucapnya.

Tampak hadir, Direktur PD Pontren Kemenag Jayadi, Direktur Pendidikan Agama Islam Imam Syafii, Kakanwil Kemenag Jawa Barat Bukhori, dan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah M Thambrin. (sandi)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua