Nasional

Sekjen:  Kemenag Target 2020 Launching Pembelajaran PKTIN Berbasis Teknologi Informasi

Sekjen Kemenag Nur Syam saat memberikan arahan sekaligus meresmikan gedung pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung (foto:Sandi)

Sekjen Kemenag Nur Syam saat memberikan arahan sekaligus meresmikan gedung pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung (foto:Sandi)

Bandung (Kemenag) --- Sekjen Kemenag Nur Syam mengatakan bahwa sudah saatnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mempersiapkan diri untuk mengembangkan pola perkuliahan yang berbasis teknologi informasi. Perkuliahan ini nantinya tidak mengandalkan tatap muka saja, tapi juga perkuliahan virtual dengan memanfaatkan teknologi.

“Ke depan kita tidak bisa mengandalkan perkuliahan tatap muka saja, dengan kecanggihan Teknologi Informasi (TI) mahasiswa bisa memanfaatkan TI untuk itu semua,” kata Nur Syam saat meresmikan gedung kampus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati di Bandung, Rabu (28/02).

“Paling lambat pada tahun 2020, Kemenag sudah launching pendidikan berbasis teknologi informasi, dalam mencapai target internasionalisasi pendidikan,” ujar Nur Syam.

Gedung Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung (foto:Sandi)

Menurut Nur Syam, internasionalisasi pendidikan yang berlangsung di banyak negara maju, menggunakan fasilitas kuliah virtual. Mahasiswa tidak harus datang dan duduk bertatapmuka dalam kelas, namun mereka bisa menggunakan teknologi informasi. Banyak perguruan tinggi di luar negeri yang absensi kehadiran tatap muka dalam kelasnya hanya 20 persen saja, sisanya dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh.

“Ini sesuatu yang harus dilakukan,” ujar Nur Syam.

Bina Nusantara Univerasity misalnya, kata Nur Syam, sudah menggunakan pola 50 persen perkulihan dalam ruangan, 50 persen di luar ruangan. Diharapkan Nur Syam, ke depan PTKIN setelah membangun gedung, kiranya pada 2019 mulai merintis pendidikan jarak jauh, bukan kelas jauh. “Sekali lagi, bukan kelas jauh, tapi pendidikan jarak jauh,” tukas Nur Syam.

Akan hal ini, Nur Syam meminta PTKIN untuk menyiapkan para dosen dalam proses pembelajaran berbasis teknologi informasi. Perangkatnya dipersiapkan dan semua civitas akademika PTKIN harus melakukan persiapan. Termasuk juga melakukan revisi anggaran, kurikulum dan semua perangkatnya agar dapat berjalan dengan baik dalam menyongsong perubahan pendidikan.

“Paling lambat pada tahun 2020, Kemenag sudah launching pendidikan berbasis IT, dalam mencapai target internasionalisasi Pendidikan,” ulangnya.

Pintu gerbang gedung pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung (foto:Sandi)

Sekjen menambahkan bahwa kebijakan pendidikan ke depan akan mulai bergeser, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Karenanya, pembenahan sarana prasarana juga harus dilengkapi dengan kelengkapan fasilitas pembelajaran yang modern.

Tahun ini, Kementerian Agama kembali menyalurkan dana bantuan pengembangan sarana prasarana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Sedikitnya ada ada 34 PTKIN se-Indonesia yang akan menerima dana SBSN tahun ini dengan total anggaran mencapai 1,304 trilyun. Nur Syam berharap pemanfaatannya sudah diorientasikan dalam kerangka penyiapan PTKIN berbasis teknologi informasi.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua