Nasional

Sekjen Minta Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Rumuskan Program Quick Wins

Sekjen Nur Syam membuka Rapat Konsultasi dan Koordinasi Pembinaan dan Pelayanan Agama Konghucu Tahun 2018 di Jakarta. foto: danil

Sekjen Nur Syam membuka Rapat Konsultasi dan Koordinasi Pembinaan dan Pelayanan Agama Konghucu Tahun 2018 di Jakarta. foto: danil

Jakarta (Kemenag) - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam meminta Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Kementerian Agama merumuskan program quick wins atau program prioritasnya di tahun 2018.

Menurutnya, di tahun 2018 ini setidaknya ada 4 program prioritas yang bisa dilakukan. Pertama, membuat proposal pendirian Sekolah Tinggi agama Khonghucu. Kedua, penguatan database populasi umat Khonghucu, lembaga keagamaan dan pendidikan Khonghucu. Ketiga, penguatan database SDM Khonghucu. Keempat, penguatan dan pemihakan anggaran.

Hal tersebut diungkapkan Sekjen saat membuka kegiatan Rapat Konsultasi dan Koordinasi Pembinaan dan Pelayanan Agama Khonghucu Tahun 2018 di Jakarta, Rabu (21/03).

Menurutnya, upaya lain yang harus dilakukan yaitu; pendataan jumlah umat Khonghucu, lembaga keagamaan serta lembaga pendidikan Khonghucu.

"Saya minta para Kasubag Kerukunan Umat Beragama (KUB) dan Hukum di Kanwil Kemenag Provinsi mencoba melakukan pendataan lembaga pendidikan agama Khonghucu, berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat," pinta Sekjen.

Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Konghucu Mudhofir menyampaikan, ada dua bidang yang perlu mendapatkan perhatian dalam bimbingan dan layanan agama Khonghucu.

Pertama, bidang urusan agama dan kelembagaan. Menurutnya, harus dipikirkan bagaiamana kualitas pemahaman keyakinan umat Khonghucu, bagaimana tengang kerukunan.

"Juga bagaimana tempat ibadah, rohaniwan, penyuluh agamanya, serta lembaga sosial keagamaan yang ada di umat Khonghucu," ujar Mudhofir.

Kedua, menyangkut bidang pendididikan bagi umat Khonghucu. Menurutnya, harus dipikirkan tentang bagaimana data sebaran siswa umat Khonghucu, baik di sekolah formal maupun di sekolah Minggu.

"Bagaimana data sekolah Minggu, data guru baik kuantitas dan kualitas, serta sarana prasarananya," kata Mudhofir.

Tampak hadir, Kepala Biro Perencanaan Ali Rokhmad.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua