Nasional

Sekjen: Perkuat Background Knowledge Kebijakan Haji

Bogor (Pinmas) --- Setiap jurnalis yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) agar memahami latar belakang (terlahirnya) kebijakan, khususnya tentang haji dalam lingkup yang beragam. Proses interaksi intensif jurnalis dengan unsur pelaksana haji lain yang beragam selama di Tanah Air dan Arab Saudi nanti, diharapkan dapat memperkuat background knowledge terkait kebijakan haji, sehingga nantinya Tim MCH dapat memberikan informasi yang tepat. Hal ini disampaikan Sekjen Kemenag Bahrul Hayat ketika membuka kegiatan Pembekalan Petugas Media Center Haji (MCH) tahun 1434H/2013M di Bogor, Selasa (20/08) petang.

Kegiatan ini diikuti oleh Tim MCH Kementerian Agama yang berjumlah 35 orang jurnalis media cetak, elektronik, online, dan unsur Humas Kementerian Agama. Bahrul Hayat berharap para jurnalis MCH dapat memberikan bantuan informasi pada tiga jalur.

Pertama, melalui media yang dimilikinya, jurnalis dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyelenggaraan haji. Kedua, selama bertugas di Arab Saudi, jurnalis juga dapat memberikan informasi kepada jamaah haji yang sedang beribadah haji terkait informasi yang memang dirasa perlu untuk diketahui mereka. Saudara akan berada di lapangan. Saudara akan bertemu dengan jamaah dan petugas lain. Mobilitas saudara berbeda dengan petugas lain. Maka kami harapkan saudara dapat memanfaatkan tugas menyampaikan informasi yang kita perlu sampaikan kepada jamaah yang sedang beribadah haji, kata Bahrul. Ketiga, membagi informasi yang dimiliki jurnalis kepada petugas atau panitia haji melalui sistem yang telah dibuat.

Komunikasi dalam penyampaian informasi menjadi sangat penting antara jurnalis (pers) dengan petugas haji lainnya, terang Bahrul. Bahrul juga meminta agar seluruh anggota MCH untuk tetap berpegang teguh pada azas profesionalitas seorang jurnalis. Tetap pegang teguh profesionalitas sebagai jurnalis. Ini penting, tegas Bahrul. Kami juga meyakini bahwa seluruh prinsip jurnalis, sudah pasti sejalan dengan yang kami agungkan sebagai nilai-niai dari pemerintah dalam mengelola informasi. Pasti sama, tambah Bahrul.

Menurut Bahrul, bahwa jurnalis harus objektif, Pemerintah tidak ada yang keberatan. Demikian juga bahwa jurnalis harus melakukan cek dan recek untuk kepentingan informasi yang seimbang, hal itu juga Pemerintah pahami menjadi sebuah kepastian. Saya minta kode etik tetap dijaga dan menjadi bagian dalam pelaksanan tugas, pinta Bahrul. Selain itu, Bahrul juga berharap bahwa dalam menjalankan tugasnya, tim MCH dapat menimbang nilai manfaat dan mafsadat informasi yang akan disampaikan bagi masyarakat.

Asas manfaat menjadi sangat penting. Adakah ketidakmaslahatan yang ditimbulkan dari pemberitaan tersebut? kata Bahrul Untuk itu, jurnalis agar betul-betul menimbang kemaslahatan dari sebuah berita, imbuh Bahrul. Kepada tim MCH, Bahrul juga mengajak agar seluruh jurnalis lebih memahami nilai haji itu sendiri, baik sebagai jurnalis maupun sebagai individu yang mendapat panggilan Tuhan.

Menurutnya, jurnalis yang memiliki sejarah besar adalah jurnalis yang memberi dampak besar/manfaat sepanjang hayat dengan meletakkan di atas segalanya pada nilai kemanusiaan. Semoga jurnalis yang tergabung dalam MCH ini memperoleh haji mabrur dan menjadi jurnalis yang mabrur setelah pulang dari haji, harap Bahrul. (DM)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua