Nasional

Seleksi PPDB MAN Program Keagamaan Digelar 1 April

Direktur KSKK Madrasah M Nur Kholis Setiawan. (foto: istimewa)

Direktur KSKK Madrasah M Nur Kholis Setiawan. (foto: istimewa)

Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) akan menggelar seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN PK) pada 1 April mendatang.

Direktur KSKK M Nur Kholis Setiawan mengatakan bahwa ada 1.255 peserta yang mendaftar. Dari jumlah itu, 1.114 siswa dinyatakan lolos berkah dan akan mengikuti seleksi PPDB. Proses PPDB MAN PK dibuka dari 6 Februari hingga 6 Maret 2017 secara online.

(info selengkapnya, sila klik: Peserta PPDB MAN PROGRAM KEAGAMAAN)

Tes PPDB MAN PK akan diselenggarakan di 10 MAN PK, yaitu: MAN Darussalam Ciamis (Jabar), MAN 1 Surakarta (Jateng), MAN 1 Yogyakarta (DIY), MAN 3 Makassar (Sulsel), MAN Denanyar Jombang (Jatim), MAN 1 Jember (Jatim), MAN 2 Martapura (Kalsel), MAN 2 Samarinda (Kaltim), MAN 2 Mataram (NTB), dan MAN Koto Baru Padang Panjang (Sumbar).

"Masing-masing MAPK akan menerima 48 peserta didik, 24 putera dan 24 puteri, kecuali MAN 2 Mataram dan MAN 1 Yogyakarta. Kedua MAN PK tersebut hanya akan menerima 24 siswa (putera)," terang M. Nur Kholis di Jakarta, Senin (27/03).

"10 MAN PK ini menjadi piloting tafaqquh fid-din dan akan menjadi contoh untuk madrasah aliyah lainnya di masa mendatang, terlebih madrasah aliyah yang bernaung di pondok pesantren," tambahnya.

Materi tes, kata M Nur Kholis terdiri dari mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab. "Untuk tes PAI menggunakan Bahasa Arab sehingga dari awal peserta didik sudah kelihatan kemampuan bahasanya," tutur M. Nur Kholis.

Berjalan pertama kali pada tahun 1988, program MAPK sempat dihentikan. Padahal, madrasah ini telah melahirkan ribuan alumni berkualitas semacam Prof Noorhaidi (Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta, Buya Gusrizal Gazahar (Ketua MUI Sumbar), Prof. Imam Taufiq (Warek II UIN Semarang), Dr Asrorun Niam (Ketua KPAI), Habiburahman el Shirazy (Novelis), Asrori S Karni (Jurnalis), dan lainnya. Kementerian Agama lalu memandang MAPK perlu untuk dihidupkan kembali dan direvitalisasi.

"Realisasi diversifikasi madrasah jenjang menengah salah satunya dengan revitalisasi MAN PK," ujarnya.

M. Nur Kholis menambahkan, Dit KSKK tahun ini juga akan melakukan penguatan sarana serta peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan. Setiap MAN PK telah dialokasikan anggaran sebesar Rp2miliar dengan komposisi 60% untuk membangun sarana prasarana, sedang 40% lainnya untuk penguatan yang bersifat non sarpras.

MAN PK akan difokuskan untuk mencetak peserta didik yang mendalami ilmu agama (tafaqquh fiddin). Dari MAN PK, diharapkan akan lahir generasi bangsa yang memahami ilmu agama, moderat, serta memiliki wawasan kebangsaan dan keindonesiaan yang kuat. Untuk tujuan itu, 70% muatan kurikulum MAPK adalah pelajaran agama. Keunggulan lainnya adalah penguatan aspek kebahasaan, baik Bahasa Arab maupun Inggris. (mkd/mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua