Nasional

Sembilan Fakta Transformasi Digital Layanan Kementerian Agama

Menag Yaqut raih penghargaan detikcom Awards 2023

Menag Yaqut raih penghargaan detikcom Awards 2023

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas baru saja mendapat penghargaan detikcom Awards 2023 kategori Tokoh Transformasi Digital Pelayanan Keagamaan. Penghargaan tersebut diserahkan Pemimpin Redaksi detik.com Alfito Deanova kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali yang hadir mewakili Menag, Kamis (21/9/2023).

Pemimpin Redaksi Detik.com Alfito Deanova menyebut, penghargaan ini diberikan kepada Menag Yaqut karena selama memimpin Kementerian Agama, ia dinilai berhasil melakukan inovasi pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan keagamaan.

Terobosan Gus Men, sapaan akrab menag, berawal dari dijadikannya transformasi digital sebagai salah satu program prioritas. “Saat pertama kali datang ke Kemenag, Gus Men mempunyai visi untuk melakukan percepatan pelayanan keagamaan. Dan ini hanya bisa dilakukan dengan transformasi digital,” ungkap Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media, Komunikasi Publik, dan Teknologi Informasi Wibowo Prasetyo, di Rembang, Jumat (22/9/2023).

Ini 9 fakta transformasi digital Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas berikut ini:

1. PUSAKA SuperApps

Komitmen Menag dalam membangun pelayanan berbasis digital, ditindaklanjuti dengan diluncurkannya aplikasi PUSAKA Kementerian Agama. Aplikasi SuperApps ini dirilis pada 25 November 2022. Aplikasi ini diproyeksikan untuk menjadi satu-satunya aplikasi yang menaungi seluruh layanan Kementerian Agama.

“Secara bertahap, kami mulai mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan yang ada ke dalam PUSAKA Superapps. Saat ini, misalnya, masyarakat sudah bisa melakukan pendaftaran haji, nikah, hingga sertifikasi halal di PUSAKA SuperApps,” terang Wibowo.

Tidak hanya itu, PUSAKA SuperApps yang dapat diunduh di Playstore maupun App Store ini juga memuat konten-konten dari enam agama. “Masyarakat bisa mengakses berbagai konten keagamaan seperti kitab suci, ceramah, dan sebagainya melalui aplikasi PUSAKA,” kata Wibowo.

2. Daftar Haji Jadi Mudah dengan SISKOHAT Terintegrasi

Pemanfaatan teknologi digital juga dilakukan dalam pelayanan haji dan umrah. Peningkatan kualitas Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) saat ini memungkinkan masyarakat melakukan pendaftaran haji secara elektronik, mengajukan perizinan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) secara online, serta penyederhanaan proses dokumen haji.

“Saat ini SISKOHAT sudah terintegrasi dengan Bank Penerima Setoran (BPS) dan OSS-BKPM. Jadi untuk daftar haji, bisa dilakukan secara online tanpa harus datang ke bank dan Kankemenag Kota. Untuk mengajukan izin PPIU dan PIHK juga dapat dilakukan online, tanpa harus datang ke BKPM maupun Kemenag,” ujar Bowo, panggilan akrabnya.

Selain itu, SISKOHAT versi terbaru juga memungkinkan paspor jemaah haji cukup diproses di Kanwil Kemenag untuk pemvisaan. Tidak lagi diproses di pusat. “Cukup perekaman paspor dilaksanakan di tiap kanwil ke SISKOHAT. Dengan cara itu, proses terdistribusi, hemat biaya pengantaran dan waktu, serta pengamanan paspor yang lebih baik,” sambungnya.

“SISKOHAT juga menjadi aplikasi yang banyak digunakan masyarakat. Sebab, dalam setahun, tercatat rata-rata tidak kurang dari 468 ribu pendaftar haji,” katanya lagi.

3. Daftar Sertifikasi Halal Tidak Mahal Berkat SIHALAL

Transformasi digital juga dilakukan Kemenag pada layanan sertifikasi halal. Pengembangan Sistem Informasi Halal (SIHALAL) dilakukan secara berkelanjutan. “Aplikasi SIHALAL ini ditujukan untuk memudahkan pelaku usaha dalam mengurus sertifikasi halal. Dengan aplikasi ini, pengurusan sertifikat halal menjadi mudah dan murah," kata Wibowo.

"Pelaku usaha tidak perlu repot-repot bawa berkas ke Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk urus sertifikasi halal. Cukup dengan menggunakan gadget yang dilengkapi jaringan internet, sudah bisa melakukan pendaftaran sertifikasi halal melalui SIHALAL. Tidak perlu ongkos, tidak mahal," imbuhnya.

4. Ada SIMKAH, Daftar Nikah Jadi Mudah

Salah satu layanan Kemenag yang banyak diakses publik adalah pencatatan nikah. Maka, wajar bila transformasi digital juga menyentuh layanan ini. Sistem Informasi Nikah (SIMKAH) yang telah lama dioperasikan Ditjen Bimas Islam terus dikembangkan.

“Saat ini, SIMKAH dapat diakses oleh perwakilan Indonesia di luar negeri. Ini untuk mempermudah layanan nikah bagi warga negara diluar negeri,” ungkap Bowo.

Kantor perwakilan Indonesia di luar negeri yang saat ini dapat mengakses SIMKAH, adalah KBRI Kuala Lumpur, KJRI Tawau, KDEI Taipei, KBRI Seoul, KJRI Osaka, KBRI Tokyo, KJRI Jeddah, KBRI Ankara, KJRI Houston.

“Integrasi juga dilakukan dengan berbagai instansi buat mempermudah pelayanan. Antara lain dengan TASPEN dan ASABRI untuk dana pensiun. Dengan badan pengadilan agama untuk data perceraian,” papar Bowo.

Keunggulan aplikasi SIMKAH saat ini yang paling utama, menurut dia, adalah calon pengantin bisa mendaftarkan mandiri secara online. “Jadi tidak perlu didaftarkan oleh operator lagi. Calon pengantin silakan daftar mandiri. Selain itu, untuk keamanan sistem, saat ini SIMKAH sudah terstandardisasi ISO 27001,” imbuhnya.

Di Indonesia, setidaknya dalam setahun rata-rata ada 1,7 juta peristiwa nikah. Dari jumlah itu, ada 186.658 pasang pengantin yang telah memanfaatkan SIMKAH dalam proses pendaftaran pencatatan nikah. “Ini bukan jumlah yang sedikit dan saya yakin ke depan akan semakin banyak muda-mudi pasangan calon pengantin yang memanfaatkan kemudahan pendaftaran pencatanan nikah melalui SIMKAH,” sebut Bowo.

5. Cyber Islamic University

Dunia pendidikan keagamaan juga mendapat sentuhan transformasi digital. Cyber Islamic University, kampus perkuliahan serba virtual, digagas untuk dapat memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi para guru binaan Kemenag.

“Banyak guru madrasah maupun guru agama yang masih memiliki keterbatasan pengembangan pendidikan. Terutama mereka yang mengabdi di wilayah 3T. Ini menjadi perhatian, karenanya Kemenag menggagas Cyber Islamic University,” kata Wibowo.

Hal ini mulai diimplementasikan dengan dimulainya Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam (PAI) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon pada April 2022. PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini merupakan pilot project Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) yang menjadi salah satu program prioritas Kemenag.

6. ASN Semakin Smart Berkat MOOC Pintar

Pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi hal penting yang menjadi perhatian Menag Yaqut. Memiliki hampir 250 ribu ASN, Kemenag perlu melakukan terobosan dalam melakukan pembinaan pegawainya. Karena itu, pada Juli 2022 diluncurkan metode MOOC (Massive Open Online Course) Pintar sebagai solusinya. Pada Agustus 2023 atau genap setahun aplikasi ini diluncurkan, setidaknya ada 144.019 peserta yang telah memanfaatkan MOOC Pintar.

“Menghadirkan aplikasi ini adalah strategi baru Kementerian Agama dalam melayani pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pelatihan. Sebelum ada MOOC Pintar, pelatihan di lingkungan Kementerian Agama dilakukan dengan tatap muka dan Pelatihan Jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan zoom,” papar Wibowo.

7. Quran Isyarat

Afirmasi layanan keagamaan secara digital juga dilakukan Kemenag bagi kelompok masyarakat disabilitas. Ini ditandai dengan dikembangkannya Qur’an Kemenag berbahasa isyarat dan terjemah Al-Qur’an berbahasa daerah oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kemenag.

Kedua fitur tersebut merupakan hasil pengembangan Quran Kemenag Android versi 2.4 RC1 oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Balitbang dan Diklat, Kementerian Agama.

Al-Qur’an Isyarat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan teman-teman Tuli atau Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW). Hal ini sejalan dengan amanah UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Dalam Pasal 14 C diatur bahwa penyandang disabilitas memiliki hak mendapatkan kitab suci dan lektur keagamaan lainnya yang mudah diakses berdasarkan kebutuhan.

8. Website Ramah Disabilitas

Afirmasi lain juga dilakukan dengan memunculkan fitur ramah disabilitas pada website Kementerian Agama. Fitur ini diluncurkan para Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Keterbukaan informasi adalah amanah undang-undang, dan itu menjadi hak semua warga, termasuk sahabat disabilitas. Pada momentum HUT ke-78 kemarin, kami hadirkan fitur baru yang memudahkan akses disabilitas pada layanan informasi Kemenag," terang Wibowo.

9. Satu Data Kemenag

Transformasi digital juga dilakukan Kemenag dalam pengintegrasian serta penyajian data pendidikan agama dan keagamaan. Melalui portal satudata.kemenag.go.id, masyarakat dapat menemukan berbagai data yang dibutuhkan.

“Kami sudah mulai melakukan digitalisasi data, mulai data agama, data haji dan umrah, data pendidikan, data tata kelola,dan data halal pada Kementerian Agama dalam satu portal terintegrasi. Ke depan, kami berharap portal ini dapat menjadi rujukan data keagamaan Indonesia,” tandas Wibowo.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua