Nasional

Serahkan Hasil Kajian Dampak Cagar Budaya, Tim Harap Chattra Borobudur Segera Dipasang

Penyerahan hasil kajian dampak cagar budaya rencana pemasangan Chattra Borobudur

Penyerahan hasil kajian dampak cagar budaya rencana pemasangan Chattra Borobudur

Jakarta (Kemenag) --- Tim Kajian Dampak Cagar Budaya (KDCB) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyerahkan hasil kajian dampak cagar budaya atas pemasangan chattra Candi Borobudur kepada Kementerian Agama. Hasil kajian ini diserahkan oleh Tim KDCB kepada Dirjen Bimas Buddha Supriyadi.

Tim KDCB telah melakukan studi dan kajian di lapangan selama lima hari, 18-22 Maret 2024. Mereka melakukan serangkaian diskusi, serta audensi ke beberapa instansi, Lembaga, tokoh agama, dan masyarakat.

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengucapkan terima kasih atas kerja keras tim KDCB Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan laporan proses studi lapangan yang diserahkan. Menurut Supriyadi, pemasangan chattra sangat diharapkan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan pemerintah, khususnya di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas atau DPSP.

“Atas kerja keras dari Tim ini memberikan informasi penting di mana kajian dampak hasilnya sangat minor. Sehingga menjadi penguat kita untuk mewujudkan harapan umat Buddha sekaligus implementasi kebijakan pemerintah untuk pemasangan chattra di puncak stupa induk Candi Borobudur,” sebut Supriyadi di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

“Kami berterima kasih atas rekomendasi yang disampaikan. Ini perlu respon cepat seperti terkait dengan Detail Engineering Design (DED) yang memang menjadi bagian penting sehingga dapat menjadi pelengkap atas dokumen yang perlu dikirimkan ke UNESCO,” tambahnya.

Direktur Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan, dan Kebudayaan Anugerah Widiyanto menyampaikan, hasil kajian dampak cagar budaya atas rencana pemasangan chattra di stupa induk Borobudur ini dirumuskan setelah melakukan kajian di lapangan, literatur lainnya, serta diskusi dengan umat Buddha.

Anugerah menambahkan, dari kajian lapangan, tim berkesimpulan bahwa dampak negative pemasangan chattra pada candi Borobudur itu minor. Untuk itu, ia berharap chattra bisa segera dipasang dan dimanfaatkan oleh umat Buddha. Sebagai warisan dunia, nantinya ini bukan hanya dimanfaatkan umat Buddha. Masyarakat setempat juga bisa mendapatkan manfaatnya seiring meningkatnya kunjungan wisatawan dalam negeri dan mancanegara.

“Setelah diserahakan hasil studi lapangannya, perlu dilakukan kajian teknis pemasangan. Berdasarkan hasil kajian ini, akan dikirimkan notisi ke UNESCO bahwa akan ada pemasangan jangan sampai terlambat nanti baru dikirimkan, notisinya akan jadi temuan di UNESCO,” pungkasnya.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua