Nasional

Sisihkan Hampir 2000 Naskah, Dua Siswa Madrasah Raih Prestasi Menulis Nasional

Banten (PInmas) --- Dua siswa madrasah kembali meraih prestasi nasional di bidang menulis tingkat SMP/MTs. Kedua siswa itu adalah Susi Nur Kusumawati (siswa MTs Tangerang II Pamulang Tangerang Selatan, Banten) dan Andi Indra Jaya (siswa MTs N Kota Kupang Nusa Tenggara Timur).

Kedua siswa madrasah ini berhasil masuk dalam 15 finalis Lomba Menulis Cerita Tingkat SMP/MTs yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. Mereka berhasil menyisihkan 1.929 naskah lain yang ditulis oleh siswa SMP/MTs di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, yang masuk ke meja panitia lomba. Atas prestasi tersebut, mereka berhak meraih hadiah uang pembinaan sebesar Rp 4.500.000, piala, dan piagam.

Kepala MTsN Tangerang II Pamulang Suhardi kepada kontributor Pinmas, Senin (01/12) menjelaskan bahwa dari seluruh naskah yang masuk, dilakukan seleksi tahap 1 oleh Dewan Juri yang terdiri atas Dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Dosen Universitas Indonesia (UI), Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Dosen Sekolah Tingggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, Dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan Para Sastrawan yang berkompeten di bidangnya. “Mereka memilih 98 naskah yang berhak maju ke seleksi tahap berikutnya,” terang Suhardi.

“Pada seleksi tahap 2 dipilih 15 naskah yang berhak maju ke babak final,” tambahnya.

Menurut Suhardi, babak final Lomba Menulis Cerita Tingkat SMP/MTs ini dilakukan dalam bentuk wawancara pertanggungjawaban naskah atau presentasi penulis di hadapan Dewan Juri. Di babak ini, lanjutnya, penulis harus berjuang adu argumentasi dengan Dewan Juri berkaitan dengan karya yang ditulisnya. Penjurian final Lomba Menulis Cerita Tingkat SMP/MTs dilaksanakan di Bogor pada 10 – 14 November lalu.

“Untuk bisa menulis, seseorang harus melewati proses membaca. Semakin banyak buku yang dibaca akan banyak ide yang bisa dituangkan dalam tulisan. Mengenai jumlah buku yang telah dibaca dalam satu tahun, ini juga menjadi salah satu pertanyaan dalam penjurian final Lomba Menulis Cerita. Para finalis harus bisa menjelaskan buku apa saja yang sudah dibacanya,” jelas Suhardi.

Suhardii berharap prestasi yang sudah diukir Susi Nur Kusumawati dapat memotivasi siswa MTs lainnya untuk mulai menulis. “Seperti peribahasa harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, maka manusia mati harus meninggalkan karya,” peparnya penuh semangat.

Susi Nur Kusumawati bukan siswa MTsN Tangerang II Pamulang yang berhasil memraih prestasi dalam bidang menulis. Sebelumnya, ada beberapa siswa yang berhasil menjuarai lomba menulis tingkat nasional , yaitu: Amartya Salsabila Putri (Lomba Menulis Cerita, 2013 Kemendikbud), Putri Melinda Said (Lomba Menulis Cerita Inspiratif, Kemenag 2013), Intan serta Rini (Lomba Menulis Cerita Remaja, Kemendikbud 2009), dan Heni Heryani , M. Hilfan, Nurul Fajriah (Lomba Menulis Karya Ilmiah Remaja, Kemenristek 2004). (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua