Nasional

Spirit Idul Fitri Acuan Penguatan Etika Sosial

Jakarta (Pinmas) —- Khatib Salat Idul Fitri Tingkat Kenegaraan Tahun 1435H/2014M Prof. Dr. Masykuri Abdillah berpesan bahwa spirit Idul Fitri seyogyanya menjadi acuan bagi penguatan setika sosial yang berdasarkan pada persaudaraan, kedamaian, kerukunan, dan toleransi.

“Spirit Idul Fitri seyogyanya jadi acuan penguatan etika sosial,” tegas guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Salat Id yg dimulai jam 07.00 WIB ini dihadiri Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono, Wapres Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Para Dubes dan Perwakilan Negara Tetangga, para pejabat Eselon I dan II, serta tidak kurang dari 250 ribu jamaah dari DKI Jakarta dan sekitarnya.

Menurutnya, menjadikan idul fitri sebagai acuan penguatan etika sosial akan memperkuat sikap cinta kebangsaan dan cinta tanah air, serta memperkuat persatuan bangsa.

“Juga akan mendorong rekonsiliasi bagi pihak-pihak yang terlibat dalam persaingan dan ketegangan politik, seperti dalam pemilu yang baru lalu,” terangnya.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini mengatakan bahwa prinsip persaudaraan (ukhuwwah) yang merupakan unsur utama spirit Idul Fitri, perlu selalu dikumandangkan, baik dalam bentuk ukhuwwah Islamiyah (persaudaraan Islam), ukhuwah wathaniyyah (persaudaraan nasional), maupun ukhuwwah insaniyyah (persaudaraan kemanusiaan).

“Dengan persaudaraan kemanusaain inilah, kita harus menunjukan solidaritas dan dukungan kita kepada rakyat Palestina, serta mengutuk serangan biadab Israel terhadap mereka,” tegas Masykuri.

Mengakhiri khutbahnya, Masykuri berharap, prinsip pengendalian diri yang merupakan unsur utama dari spirit ibadah puasa, dapat diinternalisasikan sehingga bisa menghilangkan atau mencegah ketagangan, perselisihan dan konflik dalam masyarakat. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua