Nasional

Susun Laporan Keuangan Kemenag, Sekjen Soroti Lima Hal

Sekjen Nur Syam Buka Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan, Jumat (04/08). (foto: istimewa)

Sekjen Nur Syam Buka Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan, Jumat (04/08). (foto: istimewa)

Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama tengah menyusun laporan keuangan. Berbeda dengan sebelumnya, penyusunan laporan ini kali digelar serentak oleh Sekretariat Jenderal, Ditjen Bimas Islam, dan Ditjen Pendidikan Islam di Jakarta dari 4 – 7 Agustus 2017.

Dibuka oleh Sekjen Kemenag Nur Syam, penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) ini dihadiri Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Sesditjen Pendis Ishom Yusqi, dan Karo Keuangan Ali Irfan.

Menurut Nur Syam, penyusunan digelar serentak agar menjadi pekerjaan bersama, dan tidak hanya menjadi tanggung jawab salah satu unit kerja saja. Untuk itu, semua pejabat, mulai eselon I hingga ke level terbawah harus juga memahami pekerjaan teknis.

Ada lima hal yang disorot Nur Syam dalam penyusunan LKKA. Pertama, Satker Konsolidasi yang belum terselesaikan. Satker ini dibentuk dalam rangka mencatat transaksi tertentu yang tidak dapat dicatat pada Satker lingkup Kementerian/Lembaga tersebut. Keberadaan satker ini dalam rangka penyajian LKKL yang komprehensif dan berkualitas.

Sekjen berharap satker konsolidasi (satkon) yang saat ini ada 1.824 Satker dapat segera diselesaikan. “Yang penting sudah ada pergerakan, kalau stagnan saja menunjukkan belum ada usaha perbaikan,” ujar Sekjen.

Kedua, Satker Likuidasi. Satker yang mengandung persoalan, secara struktur sudah dilikuidasi. Misalnya : masalah BMN dan anggaran.

Ketiga, Selisih (Suspend ) yang nyaris mencapai Rp1 T. Nur Syam meminta hal ini segera diselesaikan dan tidak boleh terjadi lagi.

Keempat, Realisasi tanpa pagu. Saat ini tercatat ada 3.472 realisasi tanpa pagu. Hal ini dimungkinkan ketika pada saat revisi sedang diupayakan, kegiatan sudah berjalan. “Mestinya revisi dulu baru kegiatan dilaksanakan, kita optimis kegiatan jalan revisi jalan,” ujar Nur Syam

Kelima, Aset yang belum diregister. Menurutnya masih ada satker yang menyelenggarakan belanja modal tapi barang yang dibeli belum dicatatkan.

Sekjen mengapresiasi kegiatan ini karena diharapkan dapat memperbaiki kualitas Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) yang sudah meraih predikat WTP. “Jangan sampai sudah WTP tapi masih berkutat dengan hal itu-itu saja setiap tahunnya,” ujar mantan Rektor IAIN Sunan Ampel ini.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua