Nasional

Susun Materi Khutbah Jumat, Dirjen: Medium Peningkatan Literasi Agama yang Mencerahkan Umat 

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin (Foto: Romadanyl)

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin (Foto: Romadanyl)

Jakarta (Kemenag) --- Ditjen Bimas Islam menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas Persiapan Penyusunan Naskah Khutbah Jum'at. FGD ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai ormas keagamaan Islam, para ulama, akademisi dan aktivis masjid.

FGD digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Para peserta diwajibkan rapid test, memakai masker, dan menjaga jarak demi memutus mata rantai persebaran Covid-19 selama gelaran yang berlangsung lima hari 23-27 November 2020.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menyatakan penyusunan naskah khutbah bertujuan meningkatkan kualitas literasi agama yang mencerahkan umat. Selain itu, penyusunan ini juga untuk mengkapitalisasi potensi pencerahan materi Khutbah Jumat agar bermanfaat bagi umat.

"Masjid itu ibarat pesantren raksasa. Jumlah orang yang hadir salat di masjid setiap Jumat di Indonesia bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta. Dan mereka mendengar khutbah jumat di mesjid," kata Kamaruddin Amin, Senin (23/11).

"Jadi kalau ini tidak dimanfaatkan secara maksimal sayang sekali. Ini media strategis dan powerful yang mampu mencerahkan umat," sambungnya.

Menurut Kamaruddin Amin, dinamika sosial keagamaan di Indonesia cukup intens dan mengalami perubahan serta perkembangan yang sangat cepat. Agama sebagai tuntunan, lanjut Kamaruddin Amin, harus terus memberikan pencerahan dan berkontribusi dalam merespon pelbagai persoalan yang terjadi.

"Kita ingin agama turut memberikan perspektif terhadap persoalan keumatan dan kebangsaan, dan konten naskah khutbah harus aktual dan responsif terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat. Kualitas konten khutbah yang ada sekarang di sebagian tempat sudah bagus, namun di sebagian yang lain masih perlu ditingkatkan," tandasnya.

Ia menambahkan, materi khutbah Jumat yang nantinya disusun Kemenag bersama masyarakat dapat menjadi sarana peningkatan literasi dalam berbagai tema. Di antaranya tentang moderasi beragama dan tema terkini lainnya seperti bagaimana Islam bicara tentang pendidikan, globalisasi, zakat wakaf, modernitas, ekonomi syariah, dan lainnya.

"Kita punya niat yang baik. Jadi sekali lagi FGD ini dapat menggali masukan-masukan terhadap materi Khutbah Jumat. Materi Khutbah yang nantinya disiapkan Kemenag ini sifatnya juga tidak wajib. Namun kami akan berupaya menyajikan materi khutbah yang berkualitas dan bermutu bagi umat muslim di Indonesia," ujar Kamaruddin.

Kamaruddin berharap pada Januari 2021 Kemenag sudah mulai menerbitkan naskah yang diupload melalui website Ditjen Bimas Islam.

"Tidak boleh ada kesalahan dan hal yang tidak baik dalam konteks penyusunan naskah khutbah Jumat. Bila kita sajikan naskah khutbah yang bermutu berkualitas serta disukai umat, maka ini dapat berjalan secara masif," tegas Kamaruddin.

Usia membuka FGD, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin bersama para peserta berdiskusi terkait persiapan dan penyusunan Khutbah Jumat. Di antaranya dengan menyiapkan 300 naskah Khutbah Jumat sepanjang tahun 2021 dengan berbagai tema yang dirangkum dari diskusi bersama para tokoh agama, ormas keagamaan, dan aktivis masjid.

"Output yang kita harapkan dapat mengidentifikasi setiap masukan sesuai tema yang disepakati, termasuk membahas materi khutbah dalam perspektif pemerintah dan masyarakat," ujar Kamaruddin Amin.

Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam Juraidi selaku ketua panitia menambahkan, penyusunan naskah khutbah Jum’at sejalan dengan kebijakan Kementerian Agama dalam menyediakan literasi digital yang mendukung peningkatan kualitas para penceramah agama.

"Harus diakui bahwa keberadaan penceramah agama sangat besar perannya dalam menyampaikan narasi dan konten keberagamaan. Atas dasar inilah maka pemenuhan terhadap naskah khutbah jum’at yang berwawasan moderat menjadi keniscayaan," kata Juraidi.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua