Nasional

Tahun 2016, Rerata Capaian Sasaran Strategis Kemenag Berkategori Baik

Lampung (Kemenag) --- Kementerian Agama telah menetapkan 12 sasaran strategis dan 51 indikator kinerja utama (IKU) pada tahun 2016. Sekjen Kemenag Nur Syam mengatakan bahwa hasil pengukuran indikator kinerja yang tertuang dalam perjanjian kinerja Kemenag menunjukan rerata capain mencapai 98,44%.

"Nilai rerata capain sasaran strategis Kemenag tahun 2016 masuk dalam kategori baik," terang Nur Syam saat memberikan arahan pada Raker Kanwil Kemenag Provinsi Lampung di Lampung, Selasa (21/03). Raker ini diikuti para pejabat Eselon 3 Kanwil, Kepala Kankemenag, Kasubag TU Kankemang Kab/Kota, Kepala Madrasah, serta perwakilan Kepala KUA dan Penyuluh.

Menurut Nur Syam, dua belas sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitas keagamaan; meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama; meningatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama; serta meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan.

Selain itu, meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan, efisien, dan akuntabel; terselenggaranya tatakelola pembangunan Bidang agama yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Enam sasaran strategis lainnya terkait pendidikan keagamaan, yaitu: meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap program Indonesia pintar pada pendidikan dasar-menengah melalui Kartu Indonesia Pintar; meningkatnya angka partisipasi penduduk usia pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi; menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan; meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan; meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama; dan meningkatnya akses penddikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama.

"Dari 12 sasaran tersebut, terdapat 8 sasaran strategsi yang belum dapat memenuhi target yang ditetapkan, namun masih dalam kategori baik," ujar Nur Syam.

"Peningkatan akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama menjadi capaian tertinggi, sebesar 117,76%," tambahnya.

Di bidang haji, lanjut Nur Syam, Kemenag pada tahun 2016 telah melakukan sejumlah langkah strategis dalam peningkatan layanan, meski terjadi penurunan Biaya Penyelenggaan Ibadah Haji (BPIH), antara lain: penyediaan hotel setara bintang 3, penyederhaaan wilayah pemondokan di Makkah dari 9 menjadi 6, penambahan katering di Makkah dari 15 menjadi 24 kali, dan lainnya.

"Indeks kepuasaan jemaah haji 2016 juga meningkat menjadi 83,83%. Sebelumnya 82,69%," ujar Nur Syam.

Di bidang pendidikan Islam, Kemenag telah mendistribusikan manfaat Program Indonesia pIntar (PIP) kepada lebih dari 450ribu siswa madrasah dan 55ribu santri pondok pesantren. Program 5000 doktor yang dirilis Presiden Jokowi pada akhir 2014 lalu kini juga sudah diikuti 2.220 dosen. "Mereka menempuh kuliah doktoral di dalam dan luar negeri," tuturnya.

"Pembayaran Rp1.7 triliun tunjangan profesi guru yang terhutang sejak 2008 juga sudah dibayarkan," tambahnya.

Di bidang layanan kehidupan, sampai 2016, sebanyak 2.525 KAU Kementerian Agaam sudah memenuhi standar layanan. Untuk memudahkan akses umat terhadap Al-Quran, Kemenag juga telah mengadakan layanan aplikasi Al-Quran digital berbasis android.

"Di bidang kerukunan, survei Badan Litbang dan Diklat Kemenag menunjukan bahwa indeks kerukunan umat beragama 2016 berada pada angka 75,47%, naik 0,11% dari tahun sebelumnya, yakni 75,36%," tandasnya.

Saat ini, lanjut Nur Syam, Kemenag masih menunggu dua indikator yang belum mempunyai nilai out put sampai akhir 2016, yaitu: predikat akuntabilitas kinerja dan nilai reformasi birokrasi yang dilakukan Kemen PAN dan RB. (zemi/mkd/mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua