Nasional

Tausiyah Diwaktu Luang Petugas Haji

Jeddah (Pinmas) – Sambil menunggu waktu pergantian shift serta menunggu kedatangan jamaah selanjutnya pukul 21.35 WAS, Sektor 2 Daker Jeddah menyelenggarakan pengajian di Plaza Kedatangan E3 Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Senin (22/9) malam.

Kegiatan pengajian ini selain diikuti oleh seluruh Panitia Daker Jeddah Sektor 2 juga diikuti oleh tenaga musiman asal Mesir (umal) dan beberapa petugas dari maktab wukala Arab Saudi.

Kegiatan diawali dengan pembacaan Al-Quran oleh salah seorang hafidz pekerja asal Mesir. Dia membacakan ayat al-Quran Surat al-Baqarah ayat 196 – 203 dengan nada yang sangat merdu khas seni baca al-Quran Mesir, yaitu gaya bayyati.

Tidak mau kalah dengan pekerja asal Mesir, para petugas maktab wukala yang asli Arab Saudi juga ikut berpartisipasi dengan menunjuk wakilnya melantunkan ayat al-Quran dalam langgam versi Makkah, yaitu gaya hijaz.

Setelah pembacaan al-Quran, Ketua Sektor 2 Daerah Kerja Jeddah, Misroni memberikan pesan kepada semua petugas haji untuk selalu bersungguh-sungguh melayani tamu-tamu Allah para jamaah calon haji.

"Tugas kita dibantu Allah dan malaikat-malaikatNya. Jadi ikhlaslah dan bangun sistem kerja yang baik. Kalau kita melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya maka hasilnya akan baik pula buat jamaah," kata Misroni.

Tidak hanyak sektor 2 Daker Jeddah yang menyelenggarakan pengajian saat ada waktu yang luang tidak ada jamaah. Sektor 1 juga melakukan hal yang sama dengan model yang berbeda.

Ketua Sektor 1 Daker Jeddah Nur Arifin menjelaskan bahwa setiap apel kesiapan sebelum memulai tugas di bandara KAIA Jeddah, setelah dilakukan evaluasi tugas hari sebelumnya kemudian dilanjutkan tausiyah (pesan kebaikan) walaupun hanya satu ayat ataupun satu hadits.

“Malam ini tema tausiyahnya adalah Berkatalah yang baik atau diam. Kita sebagai manusia memang telah diberikan banyak sekali nikmat oleh Allah SWT termasuk nikmat dapat berbicara. Akan tetapi, banyak yang salah menggunakan nikmat ini. Mereka tidak mengerti bahwa mulut yang telah dikaruniakan oleh-Nya seharusnya dapat dijaga dengan baik dan digunakan hanya untuk kebaikan,” Kata Nur Arifin.

Nur Arifin menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah, hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. Lalu dalam hadist lain disebutkan: “Allah SWT memberi rahmat kepada orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapat keselamatan.”

Demikianlah, lidah seseorang itu sangat berbahaya sehingga dapat mendatangkan banyak kesalahan. Imam Ghazali telah menghitung ada 20 bencana karena lidah antara lain berdusta, ghibah (membicarakan orang lain), adu domba, saksi palsu, sumpah palsu, berbicara yang tidak berguna, menertawakan orang lain, menghina orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain, dsb.

Nur Arifin mengakhiri tausiyahnya dengan statemen bahwa bagi seorang mukmin yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah, wajib mengerti bahwa “perkataan” itu termasuk amalannya yang kelak akan dihisab: amalan baik maupun buruk. Karena pena Ilahi tidak meng-alpakan, tidak pernah lalai ataupun menghapuskan satupun perkataan yang diucapkan manusia. Ia pasti mencatat dan memasukkannya ke dalam buku amal. Ingatlah bahwa semuanya, kelak harus kita pertanggungjawabkan. (mss/mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua