Nasional

Tiga Tantangan Besar KUA Mendatang Menurut Menag

Menag Lukman Hakim Saifuddin sambutan pada acara Pembukaan Musabaqah Bahtsul Kutub di Jakarta (foto:F Kusuma)

Menag Lukman Hakim Saifuddin sambutan pada acara Pembukaan Musabaqah Bahtsul Kutub di Jakarta (foto:F Kusuma)

Jakarta (Kemenag) --- Seiring perkembangan upaya peningkatan sarana prasarana Kantor Urusan Agama (KUA) maka masih banyak tantangan yang akan dihadapi KUA di masa mendatang.

“Dengan berjalannya peradaban manusia yang terus menunjukkan perubahan, respon KUA harus lebih dipertajam dan diperkuat,” kata Menag Lukman, di Jakarta, Kamis (09/08).

Disampaikan Menag Lukman, setidaknya ada tiga catatan besar tantangan KUA kedepan. Pertama, layanan publik yang ramah.

Ramah disini, bagi Menag berarti memberi respon terhadap perubahan teknologi, respon terhadap tuntutan masyarakat.

“Layanan KUA harus lebih ramah mengadopsi kemajuan teknologi, memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat sebagai user layanan,”.

Kedua, manajerial organisasi, khususnya dalam mengelola sumber daya manusia. Dengan masuknya unsur penyuluh agama Islam dan beragamnya tugas. Maka KUA menurut Menag harus menyusun strategi agar semua potensi sumber daya dikelola secara baik dan menghadirkan kualitas layanan yang prima.

“Penyakit kita adalah senang berjalan sendiri-sendiri, inilah yang harus dibenahi oleh KUA,” tegas Menag.

Ketiga, adalah transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran. Menurutnya, Sejak diberlakukannya tarif biaya nikah dan pemberian jasa profesi bagi penghulu, terjadi penurunan angka pelanggaran administrasi dan meningkatnya integritas aparatur KUA, meski masih terdapat catatan dan temuan yang harus kita benahi, khususnya terkait dengan integritas.

“Maka, penguatan kapasitas pengelolaan anggaran dan pelaporan harus ditingkatkan, karena transparansi dan akuntabilitas menjadi unsur penting bagi KUA untuk terus eksis,” tukas Menag.

“Saya berharap tidak ada lagi penghulu yang memanipulasi data nikah hanya untuk kepentingan sesaat,” tambah Menag.

Menag memandang, berbagai tantangan yang ada adalah pelecut bagi semua ASN Kemenag untuk terus berlari dan tegak demi KUA yang lebih baik.

“Kita tidak boleh berhenti berinovasi, karena sesugguhnya inovasi adalah nilai yang akan menjadikan KUA lebih dicintai dan dekat dengan masyarakat. Saya menyambut baik lahirnya inovasi-inovasi KUA yang semakin beragam, saling menginspirasi untuk pelayanan yang lebih baik,” puji Menag.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua