Nasional

Tim Riset MAN 1 Kudus Juara I Diponegoro Chemistry Fair (DCF) 2023

Tim Riset MAN 1 Kudus juara I Diponegoro Chemistry Fair (DCF) 2023

Tim Riset MAN 1 Kudus juara I Diponegoro Chemistry Fair (DCF) 2023

Semarang (Kemenag) --- Tim Riset MAN 1 Kudus meraih juara I Diponegoro Chemistry Fair (DCF) 2023. Ajang ini merupakan kompetisi tahunan yang diadakan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang.

Tim Riset MAN 1 Kudus terdiri atas Faza Ilya Muzdalifa dan Aulia Putri Azzahra. Keduanya adalah siswa kelas XI MIPA 8. Mereka menampilkan riset inovatif berjudul "SILAFIX: Plaster Luka Berbasis Ekstrak Daun Sirih Merah dan Morinda citrifolia Sebagai Penyembuh Luka".

Menurut Faza Ilya Muzdalifa, untuk sampai babak final, mereka harus melewati seleksi ketat yang diadakan UNDIP Semarang. DCF 2023 terdiri dari tiga tahap kompetisi, yaitu Babak Penyisihan, Babak Semifinal, dan Babak Final. “Semua tahapan ini dilaksanakan secara daring dan luring,” terang Faza Ilya di Kudus, Senin (9/10/2023).

Aulia Putri Azzahra menambahkan bahwa pada tahap penyisihan, seleksi dilakukan berdasarkan Extended Abstract. Siswa-siswa yang lolos dari tahap ini berhak melanjutkan ke tahap semifinal dengan mengirimkan full paper. Babak final DCF 2023 berlangsung pada 30 September 2023 secara offline di Gedung ICT Center Lantai 5 Semarang. Para finalis pada tahap ini mempresentasikan karyanya. Juara DCF 2023 tingkat nasional diumumkan pada hari itu juga.

Riset Faza dan Aulia bermula dari adanya potensi produksi Daun Sirih Merah dan Morinda citrifolia. Kedua bahan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai plaster luka hydrogel. "Daun Sirih Merah dan Morinda citifolia dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka," jelas Faza.

Dalam riset ini, Faza dan Aulia mengembangkan plaster luka hydrogel SILAFIX yang berfungsi untuk mendukung penggunaan SDA secara berkelanjutan, membantu dalam situasi medis dan pengobatan skala rumah tangga, membantu perekonomian lokal, engurangi resiko efek samping dan obat obatan sintetis, dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Menurut Aulia, Daun Sirih Merah dan Morinda citrifolia memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan disekitar luka. Kedua bahan tersubut juga memiliki sifat antimikroba dan anti-bakteri yang daoat membantu mencegah infeksi pada luka. Riset ini sangat bermanfaat jika diaplikasikan dalam masyarakat dan lingkungan medis.

Dekan DCF UNDIP 2023, Prof. Dr. Widowati, S.Si., M. Si., mengapresiasi karya faza dan Aulia sebagai juara pertama, karena inovasinya yang sangat berguna untuk masyarakat dan di lingkungan medis.

Guru pembimbing MAN 1 Kudus, Nurul Khotimah dan Ansalakhul Balayatin N, S.Si, mengaku bangga atas prestasi siswanya di DCF UNDIP 2023. Mereka berharap penelitian ini dapat terus dikembangkan dan digunakan oleh masyarakat. Bahkan MAN 1 Kudus akan mendaftarkan hak patennya.

"Hak paten dapat menjadi pelindung karya-karya siswanya," kata Bu Ansa.

Kepala MAN 1 Kudus, Taufik, juga mengungkapkan kebanggaan atas prestasi yang telah diraih siswanya. Ia berkomitmen untuk terus mengembangkan riset di MAN 1 Kudus dan Program SIP (Science and Innovation Program) ke depannya. Dengan semangat inovasi seperti ini, sekolah mereka akan terus menjadi tempat tumbuhnya riset unggul.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua