Nasional

UIN Sunan Ampel Surabaya Sosialisasikan Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi

Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Ampel Surabaya gelar sosialisasi Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). (foto: sandi)

Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Ampel Surabaya gelar sosialisasi Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). (foto: sandi)

Surabaya (Kemenag) --- Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar sosialisasi gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Inisiatif ini diapresiasi oleh Ketua Dewan Penasehat DWP Kementerian Agama Trisna Willy Lukman Hakim.

"Pertemuan ini adalah pertemuan pertama saya di UINSA. Selain itu, sosialisasi ini juga yang pertama kali dilaksanakan di kampus Universitas Islam. Gerakan SPAK sudah dicanangkan sejak 22 April 2014," terangnya di hadapan civitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, Senin (22/05). Ikut mendampingi, Ketua DWP Kemenag Indah Nursyam bersama Pengurus DWP Kemenag lainnya.

Menurut Trisna Willy, SPAK harus terus digaungkan untuk membantu pemberantasan korupsi. Dalam ajaran agama manapun, perbuatan mengambil harta orang lain atau memperoleh harta dengan cara tidak patut adalah dilarang. Pelakunya mendapat dosa dan dikenakan azab di akherat kelak.

SPAK penting, lanjut Trisna Willy, karena perempuan mempunya peran penting dalam pendidikan anti korupsi. Perempuan atau ibu dianggap sebagai figur sentral dalam memberikan pendidikan moral pada anak dan keluarga. Hal ini juga yang menjadi landasan kuat untuk melahirkan gerakan SPAK.

"Peran dam tanggung jawab yang disandang perempuan sangat penting dalam menjaga ketentraman dan kedamaian keluarganya, baik selaku istri maupun ibu bagi anak-anaknya. Seorang istri harus tahu uang yang diperoleh suaminya bersumber dari mana," tegasnya.

"Kejujuran harus dijadikan jari diri guna mewujudkan negara yang lebih baik di masa depan," tambahnya.

Sebelumnya, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Abd. A'la mengatakan, di balik suami yang sukses ada istri yang hebat. Gerakan SPAK sangat penting, terutama untuk menjaga agar bersih hati dan bersih jiwa. "Perempuan yang bersih akan mengawal sang suami menuju Indonesia yang lebih baik," katanya.

Selain Trisna Willy, tampil sebagai narasumber pakar hukum pidana korupsi Ganjar Laksamana Bonaparta dan perwakilan dari KPK Judi. Sosialisasi ini juga diselingi dengan permainan alat bantu SPAK yang dipandu agen SPAK Jatim Yulia Fransisca dan agen KPK Surabaya Umi Kustyowati.

Sosialisasi diikuti 260 peserta yang berasal dari perwakilan perguruan tinggi agama, baik negeri maupun swasta (Kopertais wilayah IV) yang ada di Jatim. Sementara dari UINSA, hadir rektor dan para pejabat perempuan serta pengurus DWP.

Tampak hadir juga, pengurus DWP Kemenag RI, pengurus DWP Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Agen SPAK Jatim, dan Agen SPAK Surabaya. (endrayanto/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua