Nasional

Wamenag: Indonesia Akan Menjadi Pusat Peradaban Islam

Jambi (Pinmas) —- Pondok pesantren di Indonesia terus bergerak maju dalam membangun ilmu-ilmu keislaman. Termasuk di antaranya adalah kegiatan Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK) yang diselenggarakan Kementerian Agama secara berkala dan tahun ini berlangsung di Jambi. Tidak heran, jika suatu saat nanti Indonesia akan menjadi pusat peradaban Islam.

“Suatu saat nanti, Indonesia akan menjadi pusat peradaban Islam,” demikian penegasan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar saat mengisi Talkshaw di TVRI Jambi, Selasa (02/09).

Didampingi Wagub Jambi Fachrori Umar dan Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi Mahbub Daryanto, Wamenag menjelaskan bahwa dahulu, banyak santri-santri Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk belajar ilmu-ilmu Islam, seperti sosiologi Islam, antropologi Islam, dan sebagainya. Sekarang justru terbalik, banyak pelajar Timur Tengah yang datang ke Indonesia untuk menuntut ilmu-ilmu Islam.

Hal itu menandakan bahwa suatu saat nanti, Indonesia akan bisa menjadi pusat kajian keislaman. “Ini bukan hanya suatu obsesi,” kata Wamenag penuh yakin.

Suatu saat nanti kita akan menyaksikan Indonesia banyak diserbu oleh mahasiswa-mahasiswa negara-negara Timur Tengah. Karena kita sudah melihat, bahwa perubahan IAIN menjadi UIN telah banyak meberikan perubahan ke arah yang lebih baik. “Tidak itu saja, pesantren dan madrasah di Indonesia, telah banyak melahirkan santri dan siswa berprestasi hingga ke luar negeri,” tambah wemenag.

MQK Tingkat Nasional ke-5 di Jambi ini merupakan lanjutan dari kegiatan dua tahunan yang pernah dilakukan sebelumnya. MQK pertama digelar di Pesantren Al-Falah Bandung (2004), kedua di Pesantren Lirboyo Kediri (2006), ketiga di PP Al Falah Banjarbaru, Kalimantan Selatan (2008), dan yang keempat di PP Darunnnahdlatain Oancor NTB (2011).

MQK kelima ini rencananya akan dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Rabu (03/09) besok. Rencananya, MQK ini akan diikuti 1.564 peserta dari 33 propinsi dengan tiga katagori peserta (marhalah), yakni peserta Ula (usia maksimal 14 tahun ), Wustha (usia maksimal 17 tahun) dan Ulya (usia maksimal 20 tahun).

Wagub Jambi Fachrori Umar berharap segenap masyarakat Jambi dapat datang dan menyaksikan ramai ajang MQK tingkat Nasional yang berlangsung di lapangan Pesantren As’ad. Pesantren ini merupakan tempat belajar Gubernur Jambi sekarang, Hasan Basri Agus.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Jambi, Mahbub Daryanto menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh pihak yang mendukung lancarnya kegiatan MQK ini.

“Semoga pesantren kita semakin maju,” kata Mahbub. (Arief/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua