Nasional

Wamenag: Kurikulum 2013 Paling Islami Dalam Sejarah Pendidikan Di Indonesia

Mataram (Pinmas) —- Kurikulum 2013 yang sedang digalakkan Pemerintah merupakan kurikulum paling Islami dalam sejarah pendidikan nasional. Targetnya, peserta didik dituntut memiliki kompetensi pengetahuan memadai, terampil dalam mempraktikkan pengetahuan dan memperbaiki sikap (afeksi), baik sosial maupun transendental.

Demikian disampaikan oleh Wamenag Nasaruddin Umar, saat membuka Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diselenggarakan oleh Direktorat PAI di Mataram, NTB, Kamis (18/09).

Dalam kesempatan tersebut, Wamenag menjelaskan bahwa penerapan Kurikulum 2013 PAI memperoleh momentum terbaik bagi peningkatan SDM anak bangsa. “Khusus bagi peserta didik PAUD/TK/SD, usia 3 – 12 merupakan usia emas (golden age) di mana seorang anak dapat memperoleh masukan/input pembelajaran,” tegas Nasaruddin.

Guru Besar Ilmu Tafsir ini menambahkan, kelebihan kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya di antaranya memberikan ruang seluas-luasnya bagi guru untuk “bermanuver” dalam menalar/mengaitkan antara tema bahan ajar dengan kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran ini dikenal dengan langkah “asosiasi” dalam pendekatan saintifik (scientific approach).

Misalnya, lanjut Wamenag, dalam melaksanakan pembelajaran PAI, seorang guru dapat mengaitkan pelajaran berwudlu dalam rangka mensucikan diri yang dikaitkan dengan membersihkan dosa-doa yang telah dilakukan oleh mata, tangan, telinga dan kaki kita. I’tibar seperti ini juga dapat ditemukan pada beberapa contoh ibadah yang lain, tutur Rektor PTIQ Jakarta

Terkait penyelenggaraan bimtek kurikulum 2013 PAI di atas, menurut Koordinator Implementasi Kurikulum 2013 PAI, Syafrizal, bimtek ini merupakan perluasan cakupan kegiatan bimtek yang diselenggarakan oleh Kemenag Provinsi/Kabupaten/Kota. Kasubdit PAI SD ini menambahkan bahwa bimtek ini dikhususkan bagi guru-guru PAI dari daerah-daerah pinggiran, pedalaman, dan terpencil, yang berjumlah 7.320 orang. (ah/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua