Nasional

Wisuda INKAFA Mambaus Shalihin, Menag: Dari Pengajian Mushalla Hingga Lahirkan Sarjana

Menag Lukman beri penghargaan pada Wisudawan Pembaca Kitab Terbaik INKAFA Mambaus Sholihin, sabtu (21/10). (foto: Inan)

Menag Lukman beri penghargaan pada Wisudawan Pembaca Kitab Terbaik INKAFA Mambaus Sholihin, sabtu (21/10). (foto: Inan)

Gresik (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi kiprah dan kontribusi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Manyar Gresik. Menurut Menag, berawal dari pengajian di Mushalla, podok pesantren yang berdiri sejak 1980 ini sudah melahirkan banyak sarjana.

Apresiasi ini disampaikan Menag Lukman saat memberikan orasi ilmiah pada Wisuda S1 Institut Keagamaan Abdullah Faqih (INKAFA) Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Manyar, Gresik.

“Alhamdulillah, INKAFA telah melahirkan sarjana baru. Semoga ini akan semakin menambahkan kekuatan kita dalam menggiatkan agar nilai-nilai keislaman bisa dijaga dan dipelihara dalam menata kehidupan bersama di Indonesia,” ujar Menag di Gresik, Sabtu (21/10).

Menurut Menag, banyak pesantren yang awal kiprahnya dari pengajian di masjid atau mushalla lalu berkembang hingga mendirikan perguruan tinggi. “Sejarahnya dimulai dari mushalla. Sekarang sudah berkembang mendirikan perguruan tinggi keagamaan Islam. Kita mengenal istilah jami' (masjid) dan jaami'ah (universitas),” ujar Menag.

Hal ini, kata Menag, menjadi bukti kemampuan pesantren dalam merespon perkembangan zaman. Menjadi ciri pesantren, adalah kemampuannya memadukan berbagai macam metode pengajaran dan tradisi keilmuan hingga terus berkembang sampai sekarang.

“Pesantren tidak hanya memadukan para santri dari berbagai wilayah yang ingin belajar. Pesantren juga mampu memadukan kekuatannya untuk berpegang pada pada teks (Al Qur'an dan hadis) dan penggunaan akal (dalam memahami keilmuan) sehingga bermuara pada moderasi Islam,” ujarnya.

“Saya melihat Mambaus Sholihin cerminan dari upaya penggabungan itu. Tradisi pesantren di sini menggabungkan originalitas dan modernitas. Keduanya berjalan berdampingan, tidak saling mengalahkan,” lanjutnya.

Menag berharap, tradisi baik ini terus dijaga. Terlebih, para santri dan wisudawan akan menghadapi tantangan perubahan yang tidak sederhana. “Perubahan luar biasa cepat. Kaum santri harus memiliki kemampuan menangkap perubahan ini. Kuasai media informasi dan komunikasi. Ini sesuatu yang tidak bisa dielakkan,” pesan Menag.

Sidang Senat Terbuka Program Wisuda Sarjana S1 INKAFA diikuti oleh seluruh Civitas Akademika kampus. Sidang dipimpin oleh Rektor INKAFA, Drs. KH Abdus Salam, MM. Tampak hadir juga , Pengasuh Pesantren Mambaus Sholihin KH Masbukhin Faqih.

Total ada 241 wisudawan, terdiri dari 85 wisudawan putera dan 156 wisudawan putri. Mereka kuliah pada empat fakultas, yaitu: Tarbiyah, Syariah, Ushuluddin, dan Dakwah.
Pesantren Mambaus Sholihin saat ini tercatat memiliki lebih dari 5ribu santri. Pesantren ini menyelenggarakan pendidikan sejak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), RA, MI, MTs, MA, dan Perguruan Tinggi.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua