Nasional

Wisuda STIKIN, Sekjen: KMA Percepatan Masa Studi Jawab Kebutuhan Guru Agama Khonghucu

Wisuda Perdana STIKIN Purwokerto

Wisuda Perdana STIKIN Purwokerto

Purwokerto (Kemenag) --- Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (STIKIN) Purwoker menggelar wisuda perdana Sarjana Program Studi Pendidikan Agama Khonghucu. Wisuda digelar bersamaan dengan Dies Natalis ke-4 STIKIN Purwokerto.

Wisuda yang digelar Rabu (21/2/2023) ini dihadiri Sekjen Kemenag Nizar Ali, Pj. Bupati Kabupaten Banyumas Hanung Cahyo Saputro, Kepala Kanwil Kemenag JawaTengah, Mustain Ahmad, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Ibnu Asadudin, para Pimpinan Perguruan Tinggi di Purwokerto, Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Kemenag Susari, Ketua Matakin dan Parakhin, Pembina STIKIN, Prof. Dedi Djubaedi dan Abdul Fatah, Ketua Yayasan Rajawali Putra Banyumas, serta sivitas akademika dan wisudawan.

Nizar mengapresiasi keberhasilan STIKIN melahirkan lulusan para sarjana untuk kali pertama. Menurutnya, percepatan penyediaan agama Khonghucu menjadi perhatian Kementerian Agama. Salah satunya dengan menerbitkan

Ijin operasional Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia dengan Program Studi Sarjana S1 Pendidikan Agama Khonghucu terbit pada 2019. Hal itu didasarkan pada Keputusan Menteri Agama No 1049 tahun 2019 tentang izin pendirian STIKIN.

“Pendirian STIKIN didasarkan atas kebutuhan masyarakat Khonghucu akan perlunya guru agama Khonghucu yang memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi, sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan,” jelas Nizar.

Berkenaan dengan itu, Kemenag telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama Nomor 563 Tahun 2021 tentang Percepatan Masa Studi Sarjana Program Pendidikan Agama Khonghucu di STIKIN. Terbitnya KMA ini, kata Nizar, menjadi angin segar bagi guru agama Khonghucu yang ingin mendapatkan kualifikasi sarjana.

“Percepatan program Pendidikan yang semula delapan semester menjadi enam semester penting dimanfaatkan untuk menjawab kebutuhan guru agama Khonghucu yang semakin mendesak. Setelah lulus Sarjana Pendidikan Agama Khonghucu Saudara bisa melaksanakan sertifikasi guru sebagaimana yang telah dilakukan oleh guru agama dari agama lain,” pesan Nizar.

Sebagai institusi akademik, pesan Nizar, STIKIN harus senantiasa mengutamakan prinsip-prinsip “pendidikan Khonghucu” dalam menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi untuk mewujudkan daya saing bangsa. Seluruh sivitas akademika wajib untuk menjaga dan melakukan upaya untuk menumbuhkembangkan STIKIN sehingga mampu berkembang sebagai perguruan tinggi keagamaan yang unggul dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“STIKIN ke depan dituntut untuk menjadi Perguruan Tinggi Khonghucu terkemuka, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sehingga diharapkan mampu berkembang sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, baik di tingkat nasional, regional, dan internasional,” pesan Nizar.

Kepada para wisudawan, Nizar mengingatkan bahwa pendidikan adalah sarana untuk menjadi lebih baik. Untuk itu, para wisudawan agar tidak berhenti belajar. Sebab, semakin banyak yang dipelajari, semakin muncul kesadaran bahwa ada begitu banyak hal yang belum diketahui.

“Dunia ini sangat luas dan kehidupan ini adalah perjalanan panjang yang penuh warna. Selalu menjaga semangat belajar dan selalu terbuka untuk hal-hal baru yang akan datang,” pesannya.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua