Pinmas (Vietnam) —- Skema affirmative action yang dilakukan Kementerian Agama dalam -skema pengembangan madrasah kembali berbuah prestasi, bahkan di tingkat internasional. Siswi-siswi MAN Mojosari, Mojokerto, Jatim telah meraih juara 3 pada Global Youth Summit 2015 yang digelar di Hanoi Vietnam oleh Hemispheres Foundation yang bermarkas di Singapura, 13 - 18 Januari 2015 ini.

Global Youth Summit 2015 diikuti oleh enam Negara se-Asia Pasifik. Ketiga siswi MAN Mojosari yang mewakili Indonesia adalah Nur Jihan Qutratunnada dan Ainur Rohmah dari kelas X Program Akselerasi, serta Tria Indra Sari dari kelas X Reguler.

Tema Global Youth Summit 2015 adalah Manajemen Sampah (Waste Management). Dalam gelaran ini, ketiga siswi MAN Mojosari berhasil menjadi juara setelah mempresentasikan Manajemen Sampah ala mereka. Selain mendapatkan tropy dan piagam, mereka juga mendapatkan dana pembinaan dari Hemispheres Foundation.

“Awalnya MAN Mojosari bercita-cita menuju sekolah Adiwiyata. Lantas memberanikan diri untuk Go Internasional, mengikuti kegiatan-kegiatan serupa yang berkelas internasional,” papar Hanifah, Kepala MAN Mojosari.

“Di tahun 2014, MAN Mojosari juga mengikuti Global Youth Summit di Singapura dan meraih juara 2, dengan mempresitentasikan tentang lingkungan (3R) dan kini (2015 red) MAN Mojosari juara 3,” jelas Hanifah.

Ditambahkan Hanifah bahwa dalam setiap persiapan event-event internasional, MAN Mojosari juga bekerja sama dengan para motivator, baik yang ada di dalam lingkungan madrasah maupun diluar madrasah. “Tidak kalah pentingnya dengan mengundang Wali Murid dan menawarkan keikutsertaan dalam perlombaan tersebut,” pungkas Hanifah.

Di sana mereka tidak hanya mengikuti Summit saja tetapi juga diajak untuk berkunjung ke tempat-tempat konservasi lingkungan di Hanoi. [hmm/mkd/mkd]