Nasional

Konflik Agam Meluas Akibat Sistem Organisasinya Kurang Efektif

Denpasar, 24/5 (Pinmas)- Konflik agama bisa meluas di Indonesia, salah satu penyebabnya adalah tidak berfungsi sistem organisasinya. "Konflik agama yang terjadi selama ini bukan pada tingkat missi agama itu sendiri, melainkan pada sistem atau tatanan organisasinya." kata Ketua Forum Antar-Umat Beragama Bali, Drs IB Gede Wiyana, di Bedugul, Rabu.

Disela-sela Rakerda dan Diklat Kepemimpinan Hindu yang digelar DPP Bali Peradah-Indonesia, Wiyana mengatakan, masih dijumpai dalam dimensi sosial ekonomi tatanan organisasi agama, ada kecenderungan bagaimana menambah dan mempertahankan jumlah umatnya serta untuk mendapatkan dana."Konflik muncul tidak lagi pada masalah peningkatan kualitas keimanan umatnya, melainkan pada peningkatan jumlah umatnya," ujar Wiyana yang juga ketua Yayasan Dwijendra Denpasar. Ia menilai, organisasi agama itu hanya bersifat badan atau fisik, sedangkan missi agama bersifat rohani. Karena itu dengan kesenjangan sosial ekonomi antara kaya dan miskin yang sangat signifikan, sehingga kerap kali di dalam usahanya menggalang kekuatan dengan memakai bendera agama tetentu.

"Organisasi agama harus selalu ingat perspektif missinya. Kalau tidak mereka sebagai pemeluk dalam mengambil tindakannya akan destruktif," ungkapnya.Kenyataan bahwa agama merupakan suatu sumber motivasi sosial, yang dapat menempati posisi penting dalam usaha pembangunan nasional. Berarti agama tidak cukup untuk memahami pengertian mengenai baik dan buruk, lebih dari itu harus mengerti latar belakang gejalanya dalam merumuskan dan tindakan pemecahan."Dengan adanya kerukunan antarumat beragama berharap, suatu sentimen kemasyarakatan akan timbul rasa bhakti, saling menghormati dan rasa memiliki yang akan memunculkan emosi keagamaan yang positif, sehingga persatuan dan kesatuan dapat terwujud," kata Wiyana berharap.(Ant/BA)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua