Opini

Moderasi, KFPI, dan Madani Internasional Festival Film

Direktur Penais Ahmad Zayadi

Direktur Penais Ahmad Zayadi

Kementerian Agama menyambut baik Madani Internasional Festival Film (IFF) yang diinisiasi oleh Mizan dan Pabrikultur. Madani IFF kali ini mengambil tema 'Keberagaman Masyarakat Muslim Dunia'. Tema ini sangat sejalan dengan program dan kegiatan Kemenag.

Kemenag secara konsisten berkontribusi dalam menjaga pemahaman masyarakat muslim dan agama lain di Indonesia untuk bersama mengokohkan kerukunan di tengah keberagaman. Keberagaman yang sejatinya merupakan kekayaan, jika disalahpahami akan berdampak pada tindakan kontraproduktif hingga merusak, ini kita jumpai di banyak daerah hingga negara.

Di Indonesia, keberagaman relatif bisa kita manfaatkan sebagai kekayaan karena kita mengedepankan toleransi dan saling menghargai. Hal ini menjadi perhatian serius Kemenag hingga menjadikan Moderasi Beragama sebagai program prioritas.

Salah satu prinsip Moderasi Beragama yang sangat sejalan dengan spirit perfilman adalah adaptif dengan budaya lokal. Moderasi Beragama berusaha melihat kebudayaan sebagai kekayaan yang bisa dimanfaatkan untuk saling merekatkan. Dalam dunia film, seni dan budaya kerap dipotret sedemikian rupa sehingga tidak hanya menginspirasi tetapi juga menggerakkan penontonnya untuk menjadi lebih baik sesuai dengan spirit yang ditampilkan dalam film.

Karenanya, kami sangat berbahagia diundang menghadiri undangan Madani IFF ini. Apalagi sejak malam ini hingga 15 Oktober 2022 mendatang, akan ada banyak pemutaran film dari berbagai negara dan diskusi yang mencerahkan masyarakat.

Sebagai informasi untuk kita semua, Kemenag juga hadir memberikan dukungan dalam dunia perfilman. Ini merupakan concern kita bersama karena film merupakan sarana yang efektif dalam memengaruhi pemikiran dan pemahaman masyarakat.

Hanya dengan satu film yang ditonton berulang-ulang secara bersama-sama di banyak kesempatan, maka masyarakat di daerah tersebut akan terpengaruh oleh konten yang disampaikan dalam film tersebut.

Spirit ini pula yang membuat kami secara konsisten melaksanakan Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI). Kompetisi ini sudah rutin dilaksanakan sejak 2019 dan hingga kini terus kita perbaiki pelaksanaannya.

Dalam dua tahun terakhir, KFPI ini telah diikuti sebanyak 3.380 peserta dengan total karya dewan juri 384 yang terdiri dari Dewan Juri Pusat dan Dewan Juri Lokal. Peserta merata di 34 provinsi dengan sebagian besar berusia muda.

Dalam kompetisi film ini, panitia merasa sangat bergembira sebab aktris perfilman nasional, Ibunda Christine Hakim selama dua tahun bersediaɔ menjadi Ketua Dewan Juri Pusat. Tentu ini menjadi suatu kebanggaan dan menjadi jaminan bahwa pemenang dalam kompetisi tersebut ditentukan karena kualitasnya.

Kemajuan dunia perfilman dengan berbagai tantangannya tentu menjadi perhatian kita bersama. Rasanya tidak berlebihan jika kami berharap, semoga film pendek pemenang KFPI Kemenag ke depan layak untuk bergabung dan terpilih dan diputar dalam Madani IFF ini.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Opini Lainnya Lihat Semua

M. Fuad Nasar (mantan Sesditjen Bimas Islam. Saat ini Kepala Biro AUPK UIN Imam Bonjol Padang)
Imsak Setelah Puasa

Keislaman Lainnya Lihat Semua