Palangkaraya (Kemenag) --- Kementerian Agama saat ini tenga menggelorakan “Gerakan Moderasi Beragama”. Sekjen Kemenag Nur Syam mengatakan bahwa gerakan ini relevan dalam rangka menanggulangi ekstrimisme dan liberalism di Indonesia.

Sebagai sebuah gerakan, kata Nur Syam, hal itu tidak bisa hanya didukung oleh sebagian tapi juga seluruh lapisan masyarakat, termasuk civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN).

“Kaum akademisi, kaum ulama, para pendeta, para bhiksu, para pedande, tokoh agama, para politisi, TNI/POLRI, kaum birokrat, dan seluruh komponen bangsa harus gerak bersama,” terang Nur Syam saat menjadi narasumber dalam seminar nasional di STAKN Palangkaraya, Selasa (07/11).

Narasumber lainnya dalam seminar ini adalah Pdt. Prof. Dr. Yan Aritonang dan Romo Benny Susetyo. Seminar ini diikuti tidak kurang 70 pendeta se Kalimantan Tengah, para dosen dan mahasiswa strata satu dan program pasca sarjana.

“Terus terang tidak bisa upaya ini hanya didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia. Harus ada kerja bareng yang diupayakan untuk memberantas mereka yang terpapar dan menanggulangi yang belum terpapar. Jadi harus ada sinergi dari seluruh komponen bangsa,” ujarnya.

Nur Syam mengaku bahwa tugas berat ke depan adalah meningkatkan kerjasama antar penganut agama di era pembangunan bangsa. Menurutnya, upaya membangun kebersamaan dalam bekerja menjadi target Kementerian Agama.

“Pemerintah bersama majelis-majelis agama dan masyarakat secara keseluruhan harus mengubah mindset dan cultural set agar bisa bekerjasama. Kita semua berharap agar toleransi, kesetaraan dan kerjasama para penganut agama akan semakin baik di era mendatang,” tandasnya. (NS)