Padang, 16/7 (Pinmas) - Senat IAIN Imam Bonjol (IB) Padang mengutus empat anggotanya bersama dua utusan mahasiswa dan ketua Komisi Pemilihan Rektor (KPR) menemui Menteri Agama (Menag) di Jakarta, Senin (17/7) untuk menyelesaikan konflik seputar rencana pemilihan rektor yang ditolak civitas akademika kampus tersebut. "Keberangkatan tujuh utusan ini hasil kesepakatan rapat Senat yang digelar Sabtu (15/7)," ujar Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAIN-IB, Ja`far di Padang, Minggu.

Anggota senat yang akan menemui Menag adalah, Prof Dr Amir Syarifuddin, Prof Dr Edi Syafri, Prof Dr Asnawir dan Prof Dr Syafruddin Nurdin, kemudian ketua KPR, Masrial dan utusan mahasiswa Presiden BEM, Ja`far serta Koordinator Mahasiswa Peduli IAIN-IB, M.Siddiq. Konflik di IAIN dipicu belum turunnya surat keputusan (SK) Presiden RI untuk mengangkat Prof Dr Nasroen Haroen sebagai rektor terpilih IAIN melalui pemilihan langsung 24 Desember 2005.Setelah enam bulan berjalan, BEM IAIN-IB menyurati Presiden RI cq Menag RI untuk menanyakan SK tersebut, namun dijawab dengan surat Menag melalui Dirjen Pendidikan Islam No.DJ.II/Kp.07.6/536/2006 tanggal 23 Juni 2006 yang meminta rektor melakukan pemilihan ulang calon rektor periode 2005-2009.

"Menag tidak menjelaskan alasan yang rasional mengapa pemilihan diulang. Dalam suratnya Menag hanya menyebut pemilihan ulang dengan alasan satu dan lain hal. Ini tidak bisa diterima dan BEM IAIN-IB dengan tegas menolak pemilihan ulang rektor," tegas Ja`far. Penolakan itu juga diwujudkan dalam rangkaian unjukrasa damai sejak awal pekan lalu, ke DPRD Sumbar, Kantor Gubernur, Komnas HAM Sumbar dan Kantor Kejaksaan Tinggi Sumbar. Tindaklanjutnya, Senat IAIN IB mengirim tujuh utusan untuk menemui Menag RI dan akan mempertanyakan maksud pemilihan ulang dengan alasan satu dan lain hal itu.Sedangkan utusan dari mahasiswa akan membawa aspirasi menolak pemilihan ulang rektor secara tegas, katanya.Fa`jar menyebutkan, dalam pertemuan Senin (17/7) utusan BEM akan bertemu langsung dengan Menag RI, M.Maftuh Basyuni.(Ant/Ims)