Nasional

Sisa 1.950 Cahlhaj, 222 Gedung Siap Di Makkah

Jakarta, 11/8 (Pinmas) - Enam hari setelah diperpanjangnya masa pelunasan. Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) musim haji 1427 H, kesempatan pelunasan biaya untuk naik haji hanya tinggal untuk 1.950 calon jamaah hingga hari ini. Pemondokan bagi calhaj Indonesia di kota suci Makkah al Mukaramah sudah siap untuk menampung 189.996 jamhaj Indonesia. Kesempatan bagi 1.950 calhaj tersebut menurut Direktur Pelayanan Haji dan Umrah, Depag, Drs H Zakaria Anshar, masih tersedia hingga Rabu (16/8) mendatang.

“Kita masih memberikan perpanjangan pelunasan BPIH selama 7 hari kerja lagi hingga tanggal 16 Agustus, sejak ditutupnya masa pelunasan pada tanggal 4 Agustus kemarin”, ujar Zakaria Anshar ketika menjelaskan hal itu dalam acara “coffe morning” bersama Menteri Agama dan pejabat eselon I dan II Depag kemarin.Pemerintah membuka kesempatan pelunasan ongkos naik haji sejak 4 Juli 2006 hingga 4 Agustus 2006.

Untuk memberikan kesempatan kepada para calhaj Depag memperpanjang kesempatan itu hingga 16 Agustus 2006 mendatangBagi yang belum melunasi, katanya, maka yang bersangkutan tetap berstatus “daftar tunggu” hingga tahun berikutnya. Bila sisa kuota itu tidak juga habis diambil maka kesempatan bagi 1.950 calhaj akan diperebutkan secara nasional sesuai dengan permintaan daerah yang memerlukan.Dijelaskan pula, sebanyak 222 buah gedung yang akan menjadi pemondokan jamhaj Indonesia di kota suci Makkah kini telah siap. Gedung gedung tersebut disewa dengan plafon harga yang mengalami kenaikan dari 1.500 Rial Saudi menjadi 2.000 Rial Saudi.

Lokasi pemondokkan jamaah Haji Indonesia tidak akan terpencar dan berada pada kantong kantong tertentu. Sementara itu menjawab pertanyaan, Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni menjelaskan, mulai musim haji tahun 1427 H ini, gedung “Madinatul Hujaj”, tepat beristirahat para jamaah Indonesia yang bersiap siap pulang ke tanah air melalui bandara internasional khusus haji, King Abdul Aziz, Jeddah, mulai dipergunakan. Sejak musim haji tahun 1426 H lalu, gedung yang disebut Maftuh Basyuni sebagai tidak layak pakai dan “sudah renta” kondisinya itu dilepas sepihak.

“Saya memang pernah mengatakan tidak menggunakan bangunan di Jeddah ini karena kondisinya yang saya nilai “tidak Islami” “ ujar Menag, sembari menambahkan, mulai tahun ini Madinatul Hujaj kembali digunakan meskipun hanya untuk menampung separoh jamaah.“Jadi gedung yang sudah diperbaiki itu akan kita pakai dan rasanya perbaikannya tidak akan selesai tahun ini. Karenanya yang dipakai hanya yang sudah diperbaiki”, jelas Menag.

Dia menghendaki perbaikan itu berupa pembuatan kamar dengan kapasitas huni 6 jamhaj perkamar, ber AC dan WC di dalam. Tidak seperti sebelumnya, kamarnya bisa diisi 50 orang dan WC bersama.Diakuinya, tahun lalu gedung berstatus wakaf dari Raja Arab Saudi ini dilepas sepihak karena kondisinya tersebut. Dia menggambarkan gedung bertingkat 4 di kawasan bekas bandara internasional King Abdul Aziz lama ini, sudah "tua renta" karenanya tidak layak pakai.Bagi jamaah yang tidak tertampung di Madinatul Hujaj akan disediakan di hotel tingkat “melati” di Jeddah dengan pembayaran sesuai dengan apa yang dibayarkan untuk Madinatul Hujaj perorang yakni 80 RS.

Dengan tekad memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para jamhaj Indonesia, jumlah petugas haji yang akan diberangkatkan guna melayani jamaah haji Indonesiaberjumlah 2. 750 orang dengan rincian 1. 407 petugas kloter, 836 petugas non kloter 29 petugas konsul jenderal RI di Jeddah dan 480 petugas musiman. Petugas non kloter terdiri 50% belum pernah berhaji dan 50% lainnya sudah berhaji (thamrin/ Ba)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua