Nasional

Tahun Depan Jemaah Haji Indonesia Dapat Jatah Makan di Mekkah

Jakarta, 22/02 (Pinmas) - Tahun depan jemaah haji Indonesia diusulkan akan mendapat jatah makan, tidak saja di Madinah, tetapi juga selama 20 hari di Mekkah, namun konsekuensinya uang "living cost"-nya (uang biaya hidup selama di tanah suci) juga dikurangi.

"Untuk makan di Mekkah senilai tujuh Riyal per porsi dikali dua kali makan selama 20 hari akan mengurangi uang living cost jemaah sebesar 280 Riyal," kata Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Depag Slamet Riyanto dalam Rapat Kerja dengan komisi VIII DPR RI yang dihadiri Menag Maftuh Basyuni di Jakarta, Selasa malam.

Jemaah haji sejak dua tahun terakhir mendapat makan selama menjalankan ibadah arbain delapan hari di Madinah, namun selama tinggal di Mekkah jemaah mencari sendiri makanannya dengan bekal uang living cost 1.500 Riyal. Slamet juga mengatakan, pengurangan uang living cost rencananya juga dilakukan bagi peningkatan plafon harga perumahan sebesar 450 Riyal per jemaah, dari pondokan seharga 1.550 Riyal menjadi 2.000 Riyal per jemaah. Karena plafonnya selama ini rendah, kebanyakan pondokan jemaah haji Indonesia juga buruk kondisinya dan jauh dari Masjidil Haram.

"Dengan demikian living cost 1.500 Riyal dikurangi makan di Mekkah 280 Riyal dan peningkatan plafon harga rumah 450 Riyal menjadi 730 Riyal," katanya. Jadi jemaah, ujarnya, masih mendapat uang living cost sebesar 770 Riyal.Dalam kesempatan itu, Slamet juga mengatakan bahwa ke depan Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) hanyalah Bank Syariah dan hanya akan dipilih dua atau tiga bank saja agar lebih efisien.Pihaknya juga akan mengkaji jasa giro yang diberikan kepada jemaah apakah tetap diberikan kepada jemaah atau dikembalikan kepada umat melalui Dana Abadi Umat (DAU).(Ant/myd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua