Buddha

Kerukunan Umat Beragama dalam Agama Buddha

Buddha Wacana

Buddha Wacana

Kerukunan hidup antarumat beragama merupakan salah satu ajaran agama yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Ketidakrukunan antarumat beragama dapat menghasilkan pelbagai ketidakharmonisan di kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang dapat menunjukkan diri sebagai manusia beriman dan beragama, serta berwawasan terbuka, toleran, dan mampu menghormati umat beragama lain. Sikap tersebut merupakan salah satu peran untuk menjalin hubungan baik antarumat beragama di masyarakat.

Umat Buddha memiliki tingkat toleransi dan kerukunan yang tinggi di kehidupan bermasyarakat. Salah satu prinsip ajaran Buddha adalah agar memiliki dan memancarkan cinta kasih universal bagi semua makhluk hidup, bukan hanya kepada sesama manusia. Berdasarkan ajaran tersebut, maka umat agama Buddha dapat mengimplementasikannya dengan menjalin kerukunan antarumat beragama.

“Janganlah kita hanya menghormati agama sendiri dan mencela agama orang lain tanpa suatu dasar yang kuat. Sebaliknya agama orang lain pun hendaknya dihormati atas dasar-dasar tertentu. Dengan berbuat demikian kita telah membantu agama kita sendiri, untuk berkembang di samping menguntungkan pula agama orang lain. Dengan berbuat sebaliknya kita telah merugikan agama kita sendiri, di samping merugikan agama orang lain. Oleh karena itu, barang siapa menghormati agamanya sendiri dan mencela agama orang lain, semata-mata karena didorong oleh rasa bakti pada agamanya sendiri dengan berpikir; bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri. Dengan berbuat demikian ia malah amat merugikan agamanya sendiri. Oleh karena itu, kerukunanlah yang dianjurkan dengan pengertian bahwa semua orang hendaknya mendengarkan dan bersedia mendengar ajaran orang lain”. (Dhammika, 2006: 25-26).

Berdasarkan kutipan di atas, sudah dijelaskan secara eksplisit, bahwa ajaran agama Buddha melarang umatnya untuk mencela atau tidak menghormati agama lain. Setiap agama pasti mengajarkan kebaikan, sehingga diharapkan agar umat dapat menginternalisasikan ajaran dalam kehidupannya. Sikap menghormati dan tidak mencela agama lain merupakan salah satu sikap yang diharapkan dari ajaran suatu agama. Sikap membanggakan ajaran agama sendiri tetapi merendahkan agama lain, dapat merugikan agama sendiri, karena orang mengganggap bahwa sikap tersebut mencerminkan ajaran agamanya.

Kerukunan antarumat beragama dapat tercapai, apabila semua orang dapat bersikap sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Terciptanya kehidupan yang harmonis dapat berdampak positif pada kehidupan bermasyarakat. Kerukunan antarumat beragama sangat penting diwujudkan mengingat bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki kemajemukan agama.

Triyanto, S.Ag (Penyuluh Agama Buddha Ahli Madya Kantor Kemenag Kab Sikka, NTT)


Fotografer: Istimewa

Buddha Lainnya Lihat Semua

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua