Jakarta (Kemenag)---Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar Peringatan Nuzulul Quran 1429 H/2018 tingkat nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (04/06).

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pembacaan ayat suci Alquran dibacakan oleh Qoriah Terbaik II pada MTQ Internasional di Iran pada 2017, Zulaihah dan saritilawah Fauzan Pamungkas RRI Jakarta. Acara lalu dilanjutkan dengan Uraian hikmah Nuzulul Quran yang disampaikan oleh KH. Cholil Nafis.

Pantauan di Istana, para tamu undangan sudah hadir sejak pukul 19.45 WIB. Mereka yakni para menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga negara, Ulama, dan sejumlah duta besar negara Islam.

Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla dan Mufida Jusuf Kalla tampak memasuki lokasi acara sekitar pukul 20.00 WIB. Presiden duduk di kursi barisan denpan didampingi Wapres Jusuf Kalla dan Menag Lukman Hakim Saifuddin.

KH Cholil Nafis yang juga Ketua Komisi Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini dalam tausiahnya mengangkat tema Moderasi Beragama dan Berkebangsaan pada Nuzulul Quran Nasional tahun ini.

Dalam uraiannya, KH Cholil Nafis menyatakan, misi utama yang diemban nabi adalah menyempurnakan akhlak mulia. Artinya, Alquran menjadi sumber pembentukan akhlak mulia umat manusia.

Menurutnya, peran sentral diturunkannya Alquran kepada manusia, yaitu sebagai petunjuk yang mengeluarkan manusia dari berbagai bentuk kejahiliyahan kepada kecermelangan moralitas, spiritualitas, dan peradaban.

"Kisah-kisah dalam Alquran menyebutkan kehancuran umat disebabkan oleh rusaknya akhlak. Kehadiran kitab suci menunjukan dimulainya kenabian dan keteladanan Rasulullah. Akhlak rasul mencerminkan Alquran," kata KH Cholil Nafis.